PENGELOLAAN PETERNAKAN BABI DI KABUPATEN YANG BERPOTENSI SEBAGAI FAKTOR RESIKO PENYEBARAN AFRICAN SWINE FEVER
Keywords:
Demam Babi Afrika-ASF, manajemen peternakan babi, Kabupaten Kupang, faktor resiko penyebaran ASFAbstract
Demam babi Afrika (ASF) adalah infeksi virus mematikan yang menyerang babi peliharaan dan babi liar.
Praktik manajemen yang diterapkan dalam produksi babi dapat secara signifikan mempengaruhi potensi faktor
risiko yang terkait dengan penyebaran ASF. Penelitian ini menyelidiki praktik manajemen yang diterapkan oleh
peternakan babi di Kabupaten Kupang dan potensinya sebagai faktor yang berkontribusi terhadap penularan
demam babi Afrika (ASF). Penelitian melibatkan 300 pemilik peternakan babi di 20 desa selama Juli hingga
September 2023. Aspek yang dievaluasi meliputi pagar kandang, jarak antara kandang dan pemukiman,
kendaraan pengangkut makanan, akses pengunjung, dan kondisi kandang. Hasil penelitian menunjukkan
kekurangan penerapan biosekuriti yang signifikan, seperti ketiadaan pagar di sekitar kandang (54%), jarak
tidak memadai dengan pemukiman (53%), dan kurangnya peraturan terkait transportasi pakan ternak babi
(100%). Orientasi kandang yang buruk (52%), dinding kandang tanpa semen (71%), dan kondisi air minum
yang kurang optimal (49%) juga terungkap. Penelitian ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk
meningkatkan langkah-langkah biosekuriti di Peternakan babi di Kabupaten Kupang. Rekomendasi termasuk
kampanye pendidikan, penegakan peraturan, dan kerjasama untuk memperbaiki praktik manajemen.
Pemahaman dan perbaikan praktik lokasil krusial dalam mengurangi risiko penularan ASF, melindungi industri
babi, dan memastikan ketahanan pangan di wilayah ini.