PENGARUH PENAMBAHAN ARANG AKTIF BAMBU PADA EKSRETA TERHADAP KONSUMSI, PERTAMBAHAN BOBOT HARIAN DAN KONVERSI RANSUM AYAM LOKAL
Keywords:
Arang, bambu, eksreta, konsumsi, ransumAbstract
Strategi dalam mengurangi penguapan amonia (NH3) ke atmosfir searah dengan upaya mengurangi percepatan rilis amonia volatil pada eksreta ayam. Konsentrasi amonia volatil yang tinggi dapat mempengaruhi performa ayam seperti bobot akhir, konsumsi dan konversi ransum. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi cemaran amonia adalah dengan menambahkan karbon aktif sebagai adsorben pada material alas kandang. Arang aktif bambu merupakan salah satu karbon aktif bahan lokal yang dapat dijadikan sebagai adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan arang aktif bambu pada eksreta ayam pada konsumsi, pertambahan bobot harian dan konversi ransum. Penelitian ini didesain secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga ulangan yaitu P1 (kontrol) = Tanpa penambahan arang aktif bambu (AAB) pada litter, P2 = Litter + penambahan 2% AAB, P3 = Litter + penambahan 5% AAB, P4 = Litter + penambahan 10% AAB. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang nyata dari penambahan arang aktif bambu pada eksreta terhadap konsumsi pakan (P<0,05). Terdapat pengaruh yang signifikan dari penambahan arang aktif pada pertambahan bobot harian (P<0,05) namun tidak berpengaruh pada nilai konversi ransum (P>0,05). Nilai konversi ransum semakin rendah seiring dengan peningkatan penambahan konsentrasi arang aktif bambu pada eksreta. Penambahan hingga 5% arang aktif bambu pada eksreta dapat meningkatkan pertambahan bobot harian dan pemanfaatan ransum menjadi lebih baik.