PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PENGELOLAAN HAMA PADA PERTANAMAN BENGKUANG (Pachyrhizus erosus L.): STUDI KASUS DI DESA LINGGASARI, KEMBARAN, BANYUMAS

Abstract

Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap penurunan produktivitas tanaman bengkuang yaitu keberadaan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Pengetahuan, sikap dan tindakan petani berperan penting dalam penentuan keputusan tindakan pengendalian hama yang dilakukan oleh petani. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi hubungan antara pengetahuan, sikap, dan tindakan (PST) petani terhadap pengelolaan hama pada pertanaman bengkuang di Desa Linggasari, Kembaran, Kabupaten Banyumas. Survei dilakukan terhadap 40 petani responden yang dipilih secara bertujuan. Informasi PST petani dieksplorasi dari angket yang telah disusun. Informasi yang diperoleh meliputi profil, PST petani dalam pengelolaan hama pada pertanaman bengkuang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa responden petani bengkuang di Linggasari didominasi oleh petani lanjut usia (lebih dari 50 tahun), berpengalaman (lebih dari 20 tahun), tetapi belum teredukasi dengan baik (pendidikan dasar). Survei ini juga menunjukan bahwa tikus adalah hama utama pertanaman bengkuang di Desa Linggasari. Serangan tikus berdampak besar terhadap produksi bengkuang, tetapi pengetahuan petani untuk mengendalikan dengan serangan tikus masih rendah (lebih dari 75% petani tidak mengetahui musuh alami dan pola tanaman berperan dalam serangan tikus). Petani responden memiliki sikap yang baik dalam pengendalian hama pertanaman bengkuang. Mereka memiliki kesadaran tentang bahaya penggunaan pestisida yang berlebihan. Oleh karena itu tindakan pengendalian hama dilakukan dengan pemantauan secara berkala. Penggunaan pestisida dilakukan jika serangan hama memiliki eskalasi yang tinggi dan luas. Hasil chi-square menunjukan bahwa pengalaman bertani berkorelasi dengan pengetahuan pengendalian hama. PST dapat dijadikan sebagai informasi awal dalam dasar penyusunan kebijakan pengendalian hama.