RESPON HASIL TANAMAN MENTIMUN AKIBAT PEMBERIAN DOSIS KOMPOS LIMBAH IKAN BENTUK PELET
Abstract
ABSTRAKMentimun (Cucumis sativus L.) merupakan tanaman yang mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, sehingga dalam membudidayakan perlu dilakukan secara organik. Dalam budidaya organik, penggunaan pupuk organik, seperti kompos pellet limbah ikan sangatlah penting. Berdasarkan hasil analisis Laboratorium Kimia Tanah, Fakultas Pertanian, IPB Bogor, kompos pellet limbah ikan mengandung hara makro NPK yang sesuai dengan Standar Nasional Pupuk Organik. Namun penggunaan kompos pelet dari limbah ikan pada tanaman mentimun belum dilaporkan sehingga perlu diketahui apakah dosis kompos limbah ikan bentuk pelet berpengaruh nyata dan berapakah dosis kompos limbah ikan bentuk pelet terbaik terhadap hasil tanaman mentimun. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktor tunggal. Faktor yang akan dicobakan adalah dosis kompos limbah pelet ikan yang terdiri dari 5 taraf dengan 5 ulangan yaitu: P1 = 200 g/tanaman = 2 ton/ha P2 = 250 g/tanaman = 2,5 ton/ha P3 = 300 g/tanaman = 3 ton/ha P4 = 350 g/tanaman = 3,5 ton/ha P5 = 400 g/tanaman
= 4 ton/ha. Data yang diperoleh dianalisis sidik ragam dan jika menunjukkan perbedaan nyata dilanjutkan dengan Uji BNJ 5%. Variabel: 1) Penunjang: analisis kimia tanah awal dan kandungan hara kompos pellet limbah ikan. 2). Utama: Jumlah buah per tanaman (g), Diameter buah per tanaman (mm), Panjang buah per tanaman (cm) dan Bobot buah per buah (g). Hasil: Perlakuan kompos pelet limbah ikan dengan dosis 300 g/tanaman menghasilkan rata-rata diameter buah mentimun paling besar (51,90 mm), panjang buah (25,88 cm), dan berat buah per buah (490,53 g).
Kata kunci: Mentimun, Limbah Ikan, Kompos Pelet Dari Limbah Ikan, Dosis, Hasil Mentimun.