KADAR ABU, KALSIUM, DAN FOSFOR DEDAK PADI YANG DIFERMENTASI DENGAN PENAMBAHAN NIRA LONTAR PADA LEVEL YANG BERBEDA

Authors

  • Theresia Nur Indah Koni
  • Agustinus Paga
  • Asrul
  • Tri Anggarini Yuniwati Foenay

Abstract

Dedak padi adalah limbah penggilingan gabah dan penyosohan beras dan digunakan (10%) pada pakan ayam. Dedak padi juga mengandung antinutrien yaitu asam fitat 6,9%. Asam fitat mengikat mineral seperti fosfor, kalsium, juga mengikat protein sehingga menurunkan nilai cerna protein. Salah satu cara pengolahan yang dapat menurunkan asam fitat adalah fermentasi menggunakan sumber karbon sebagai energi bagi mikroorganisme yang berasal dari nira lontar, karena nira lontar mengandung fruktosa 4,0%, sukrosa 36-78,86%, glukosa 1,66-3,5%. Tujuan penelitian ini mengkaji pengaruh level nira lontar dalam fermentasi dedak padi terhadap kadar abu, kalsium, dan fosfor.  Penelitian ini terdiri dari empat perlakuan  dan lima ulangan.  Keempat perlakuan yaitu NL0: dedak padi yang difermentasi tanpa nira lontar, NL1: dedak padi yang difermentasi 10% nira lontar, NL2: dedak padi yang difermentasi 20% nira lontar;  dan NL3: dedak padi yang difermentasi 30% nira lontar. Data dianalisis dengan analisis varians dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Berdasarkan hasil analisis varians level penggunaan nira lontar berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kadar abu, kalsium, dan fosfor dedak padi. Disimpulkan bahwa  penggunaan nira lontar menyebabkan  perubahan kadar abu, kalsium dan fosfor dedak padi. Level penggunaan 10% nira lontar yang disimpan selama 24 jam merupakan level penggunaan terbaik pada fermentasi dedak padi dengan kadar abu 18,57%, kadar kalsium 761,72 mg/100g dan kadar fosfor 3488,27 mg/100g.

Kata kunci : Abu, kalsium, fosfor, nira lontar

Downloads

Published

2024-12-30

How to Cite

Koni, T. N. I. ., Paga, A., Asrul, & Foenay, T. A. Y. . (2024). KADAR ABU, KALSIUM, DAN FOSFOR DEDAK PADI YANG DIFERMENTASI DENGAN PENAMBAHAN NIRA LONTAR PADA LEVEL YANG BERBEDA. Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian, 7(1), 46–51. Retrieved from http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnp/article/view/375