PENGARUH CUKA NIRA LONTAR DAN EKSTRAK JERUK NIPIS TERHADAP RENDEMEN DAN SIFAT SENSORIS GELATIN TULANG IKAN CAKALANG
Abstract
Gelatin dari tulang ikan cakalang memiliki potensi besar sebagai sumber protein dalam industri pangan, namun proses pembuatan gelatin konvensional seringkali menggunakan senyawa HCl, yang dapat menimbulkan masalah keamanan dan keberlanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan cuka nira lontar dan ekstrak jeruk nipis sebagai bahan lokal dalam pembuatan gelatin, serta membandingkan mutu organoleptiknya dengan perlakuan HCl. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang didesain dalam dua faktor. Faktor pertama adalah jenis senyawa asam yang terdiri dari tiga perlakuan: HCl, cuka nira lontar, dan ekstrak jeruk nipis. Faktor kedua adalah konsentrasi senyawa asam dengan empat level (5, 7, dan 9 ml/liter air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan HCl dan cuka nira lontar menghasilkan rendemen yang lebih tinggi, serta warna dan aroma yang lebih disukai oleh panelis dibandingkan dengan ekstrak jeruk nipis. Penggunaan HCl atau cuka nira lontar dengan konsentrasi 9% memberikan hasil terbaik dalam hal rendemen dan 7% memberikan warna dan aroma yang disukai penelis. Penelitian ini memberikan implikasi bahwa penggunaan bahan lokal seperti cuka nira lontar dapat menggantikan HCL dalam pembuatan gelatin tulamg ikan cakalang, serta menawarkan alternatif yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam industri gelatin.
Kata kunci: Gelatin, Tulang, Jenis Asam, Uji Organoleptik