RESPON PERKECAMBAHAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA L.) SEBAGAI FODDER HIDROPONIK TERHADAP FREKUENSI PENYIRAMAN BERBEDA
Keywords:
: Germinasi, Benih, Bibit, Air, PertumbuhanAbstract
Produkifitas ternak babi yang baik harus ditunjang dengan ketersediaan pakan berkualitas yang dapat dipenuhi juga dengan pemanfaatan limbah menggunakan teknologi fodder hidroponik. Tujuan penelitian adalah mengkaji respon perkecambahan biji asam sebagai fodder hidroponik akibat frekuensi penyiraman berbeda. Penelitian telah dilaksanakan di Kelurahan Kolhua Kota Kupang sejak bulan April-September 2023. Penelitian menggunakan biji asam jawa yang berasal dari daerah Lembata Flores NTT. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 3 perlakuan frekuensi penyiraman, yakni R0= 1 kali penyiraman
(07.00 Wita), R1 = 2 kali (07.00 dan 19.00 Wita) penyiraman, R2 = 3 kali penyiraman (07.00, 15.00, dan 23.00 Wita) dan 8 ulangan serta terdapat 171 g atau 100 benih tiap wadah. Variabel meliputi persentase berkecambah,
persentase kecambah normal, dan persentase fodder biji asam. Analisis menggunakan Analisis of Varians (ANOVA) dan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi penyiraman mempengaruhi
sangat nyata (P<0,01) dengan nilai masing-masing, yakni terhadap persentase kecambah (92.94%, 93.56%, dan
94.63%), persentase kecambah normal (81.65%, 85.14%, dan 87.62%), dan fodder (65.94%, 74.56%, dan 81.63%) biji asam serta frekuensi penyiraman 3 kali/hari memberikan respon perkecambahan tertinggi. Kesimpulannya frekuensi penyiraman 3 kali dengan volume air 30 ml menghasilkan respon perkecambahan terbaik dan disarankan agar melakukan penyiraman benih biji asam untuk dijadikan fodder sebaiknya 3 kali sehari.