STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS BERBASIS KEMITRAAN DI DESA BESMARAK
Keywords:
Strategi pengembangan, kemitraan, SWOTAbstract
Salah satu daerah penghasil produk pertanian hortikultura di kabupaten Kupang adalah desa Besmarak.
Permasalahan utama petani di desa Besmarak yaitu petani tidak memiliki mitra lain dalam pemasaran hasil
pertanian selain tengkulak, serta keterbatasan petani dalam mengakses pasar. Penelitian bertujuan untuk
menganalisis strategi pengembangan agribisnis berbasis kemitraan di desa Besmarak, dengan metode analisis
matriks Internal Factor Evaluation-External Factor Evaluation, SWOT dan Matriks Perencanaan Strategis
Kuantitatif (QSPM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan utama petani di desa Besmarak adalah
kondisi lahan sesuai tanaman hortikultura, lahan milik sendiri, dan usia petani produktif. Sedangkan
kelemahannya tidak menerapkan analisis usahatani, rendahnya penguasaan teknologi budidaya dan penguasaan
teknologi pemasaran digital serta tidak memiliki mitra dalam pemasaran hasil. Peluang utama petani, kerjasama
petani kuat, bermitra dengan bank, banyak lahan produktif yang belum diusahakan, dukungan kebijakan
pemerintah kabupaten untuk pertanian hortikultura. Ancaman bagi petani, pemasaran dikuasai tengkulak,
manajemen kelompok belum mandiri, persaingan harga dan tidak adanya penyuluh pendamping dalam budidaya
hortikultura serta lokasi produksi jauh dari pasar. Analisis Strategi SWOT menghasilkan formulasi strategi SO, strategi W-T, strategi S-T, dan strategi W-T. Strategi yang tepat digunakan menurut analisis QSPM adalah
strategi S-O, yaitu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki petani, tingkat pendidikan rata-rata SMA dengan usia
produktif mampu memanfaatkan peluang dengan bermitra dengan pihak lain untuk pemasaran hasil pertanian.
Strategi pengembangan agribisnis berbasis kemitraan yang menjadi prioritas adalah membuat strategi
pemasaran digital diikuti pelatihan SDM untuk peningkatan keterampilan petani dalam aspek teknologi budidaya
dan teknologi pemasaran. Kesimpulannya adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang dengan
menciptakan strategi untuk meminimalkan kelemahan dan ancaman bagi petani agar mandiri dengan memiliki
mitra