PENGARUH PENGGUNAAN PENGIKAT RACUN JAMUR SINTETIS DALAM RANSUM TERKONTAMINASI AFLATOKSIN B1 TERHADAP BOBOT ORGAN DALAM AYAM BROILER UMUR 28 HARI
Keywords:
broiler, imbuhan pakan, mikotoksin, organ pencernaanAbstract
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ternak ayam broiler adalah perkembangan organ dalam ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan produk pengikat racun jamur (PRJ) dalam ransum terkontaminasi aflatoksin terhadap bobot relatif organ dalam ayam broiler umur 28 hari. Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 2 diterapkan pada penelitian ini. Faktor utama I adalah level aflatoksin B1 (LA; <100 ppb, 164 ppb, 222 ppb) dan faktor utama II adalah pengikat racun jamur (PRJ, 0 dan 0,07%). Total 216 ekor murijantajn dan betina ( strain Lohmann) digunakan dalam eksperimen ini. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa level aflatoksin B1 (AFB1) maupun PRJ dan kombinasi LA x PRJ berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap bobot relatif proventriculus dan ventriculus ayam broiler umur 28 hari. Level AFB1 maupun PRJ berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot relatif sekum ayam broiler umur 28 hari. Kombinasi LA dan PRJ tidak nyata (P>0,05) mempengaruhi bobot relatif sekum ayam broiler umur 28 hari. Simpulan: 1) Penambahan PRJ dalam ransum terkontaminasi AFB1 tidak berpengaruh terhadap ukuran organ ayam broiler; 2) Semakin tinggi level AFB1 maka bobot kosong relatif sekum semakin besar; 3) Penggunaan PRJ menurunkan bobot kosong relatif sekum ayam broiler umur 28 hari