TINGKAT PENERAPAN PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN KOPI ARABIKA SESUAI GOOD HANDLING PRACTICES DI DESA COLOL
Kata Kunci:
Panen, pascapanen, penerapan, petaniAbstrak
Good Handling Practice (GHP) merupakan panduan untuk memperoleh mutu hasil sebagai syarat yang dibutuhkan agar hasil dapat dipasarkan pada tingkat harga yang lebih menguntungkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penerapan panen dan pascapanen kopi arabika sesuai GHP oleh petani dan menentukan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan tingkat penerapan. Penelitian menggunakan paradigma kuantitatif dengan metode deskriptif melalui survai. Teknik pengumpulan data melalui observasi-partisipatif, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Sampel penelitian ditentukan menggunakan metode acak sedehana. Jenis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan distribusi frekuensi, rataan, persentase dan skoring. Tingkat penerapan panen dan pasca panen petani di Desa Colol belum sesuai dengan GHP, mutu kopi kurang diperhatikan, namun sarana dan prasarananya sudah memadai (skor 2,32). Petani kopi arabika di Desa Colol belum memahami proses penanganan panen dan pascapanen sesuai GHP secara keseluruhan dimulai dari pemetikan buah merah, sortasi buah, pengupasan kulit buah merah, fermentasi, pencucian, pengeringan dan pengupasan kulit kopi. Karakterisitik petani seperti umur, pendidikan formal dan non-formal dan pengalaman berusaha tani memiliki korelasi yang sangat signifikan terhadap tingkat penerapan (p<0,01). Karakteristik teknologi seperti keuntungan realtif, tingkat kerumitan dan kemudhan untuk dicoba memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat penerapan panen dan pascapanen biji kopi arabika (p<0,05).
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-nc-sa/4.0/88x31.png)
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.