ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT SAKOL (Kappaphycus striatum) DI DESA LIFULEO KABUPATEN KUPANG

Authors

  • Naharuddin Sri
  • M. Basri

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang mempunyai nilai ekonomis tinggi yang berkontribusi sekitar 38% terhadap pasokan global dengan produksi pada tahun 2024 mencapai 10,80 juta ton (KKP, 2025). Selain itu, juga merupakan komoditas strategis dalam pembangunan ekonomi biru Indonesia yang juga sebagai salah satu solusi ketahanan pangan, mitigasi perubahan iklim serta pengelolaan sumberdaya hayati perariran yang berkelanjutan.  Rumput laut dibudidayakan oleh masyarakat pesisir dalam skala kecil mengandalkan metode tradisional.  Hal ini juga terjadi Desa Lifuleo yang sebagian besar masyarakat pesisisrnya mengandalkan usaha budidaya rumput laut sebagai sumber perekonomian keluarga.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha budidaya rumput laut sakol (Kappaphycus striatum) di Kelurahan Lifuleo  Kabupaten Kupang..

Metode pengambilan sampel yang digunanakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 usaha budidaya rumput laut kappaphycus striatum.  dilakukan melalui metode wawancara semi-terstruktur kualitatif kepada 30 orang pembudidaya rumput laut.   Wawancara disusun dalam empat bagian pertanyaan dengan maksud untuk memetakan bagaimana performa sosial dan ekonomi masarakat pembudidaya rumput laut. Wawancara dilakukan menggunakan platform ODK dengan pengumpulan data offline/online memakai aplikasi android Kobo Collect©. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif serta kuantitatif..  Penelaah dilakukan terbatas pada aspek-aspek ekonomi dari usaha budidaya, pasca panen dan pemasaran.

Hasil penelitian menunjukkan analisis usaha budidaya rumput laut di kelurahan SulaDesa Lifuleo dalam satu siklus produksi diperoleh nilai R/C-R  1,2-1,4 , Jumlah produksi 85kg-101kg lebih besar dari nilai BEP produksi 53kg-62 kg, Harga produksi Rp18.000,-/kg lebih besar dari nilai BEP Harga sebensar Rp 8.571,-/kg. Hal ini menunjukkan rumput laut kappaphycus striatum layak dikembangkan karena nilai R/C Ratio lebih besar dari 1.

Kegiatan budidaya rumput laut dapat meningkatkan pendapatan petani rumput laut di Desa Lifuleo. Akan tetapi  dibandingkan tahun-tahun sebelumnya produksi mengalami penurunan sehingga dipelukan inovasi budidaya. Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi adalah melalui edukasi, penerapan CPIB, monitoring berbasis data serta seleksi variaetas unggul. Pembudidaya juga perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pembudidaya dalam penanganan pasca panen dan pengolahan produk rumput laut.

Downloads

Published

2025-11-28

How to Cite

Sri, N., & Basri, M. (2025). ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT SAKOL (Kappaphycus striatum) DI DESA LIFULEO KABUPATEN KUPANG. Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian, 8(1), 71. Retrieved from https://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnp/article/view/541