STRATEGI OPTIMASI USAHA PERTANIAN TERPADU SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI DESA PUSAKAMULYA KABUPATEN PURWAKARTA
Abstract
Sektor pertanian di Desa Pusakamulya Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat memiliki potensi besar dalam pengembangan usaha pertanian terpadu. Usaha pertanian terpadu menjadi sebuah pendekatan pertanian berkelanjutan dengan mengintegrasikan berbagai bidang pertanian baik perkebunan, peternakan dan perikanan yang akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat lokal, ketahanan pangan serta bagian dari upaya resiliensi terhadap perubahan iklim (Singh et al., 2024, Biswas et al., 2024, Parmawati et al., 2024, Kamakaula & Baaka 2025). Desa Pusakamulya terdapat dua destinasi wisata yang sudah dikenal masyarakat yaitu Kampung Wisata Parakanceuri dan Pasir Langlang Panyawangan sehingga dapat mendukung dalam pengembangan wisata berbasis usaha pertanian terpadu. Usaha pertanian terpadu dapat dijadikan daya tarik wisata di Desa Pusakamulya, namun belum dilakukan kajian strategis yang lebih terarah untuk mengoptimalkan potensinya. Pengembangan strategi penting dalam kegiatan wisata untuk untuk mencapai pariwisata berkelanjutan (Bagaskara et al., 2025). Penelitian ini menggunakan mix method (metode kombinasi). Data yang diambil yaitu data mengenai sumberdaya wisata berkaitan usaha pertanian terpadu yang telah berjalan di Desa Pusakamulya dan motivasi serta perilaku wisatawan yang datang ke Desa Pusakamulya. Teknik pengambilan data yaitu studi literatur, observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner. Wisatawan yang dijadikan responden sebanyak 150 orang ditentukan secara purposive sampling. Purposive sampling yaitu teknik pengambilan data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012). Kriteria yang digunakan dalam penentuan responden yaitu dengan rentang usia 12< x >55 (Al Amin dan Juniati 2017). Kuesioner bersifat close-ended dengan pilihan jawaban menggunakan skala Likert 1-5 dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Analisis data yang digunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis untuk menyusun strategi yaitu SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportunity and Threat) (Rangkuti 2006, Gurel & Tat, 2017).
Desa Pusakamulya memilki potensi usaha pertanian terpadu berupa perkebunan teh, kopi, buah manggis,dan cengkeh, selain itu juga tegakan hutan pinus, pertanian berupa area pesawahan serta perikanan. Desa ini juga didukung sumberdaya wisata alam (bentang alam pesawahan, Curug Cilamaya, dan Curug Pamoyanan), sumberdaya budaya (Goa Jepang, permainan tradisional, Museum MK Lesmana, kuliner tradisional, rumah adat Sunda, Kesenian tari tutunggulan, tari selamat datang, seni angklung, dan seni pencak silat) dan sumberdaya buatan (jembatan gantung, flying fox, area berkemah/ camping ground, dan spot foto) (Gambar 1).
Gambar 1. Potensi Daya Tarik Wisata di Desa Pusakamulya
Motivasi dengan penilaian tertinggi yaitu motivasi budaya melakukan kegiatan wisata dengan meningkatkan pengetahuan berbasis informal seperti belajar budaya Desa Pusakamulya (motivasi pada bidang kuliner mempelajari cara pembuatan gula aren dan teh giles) serta motivasi mempelajari edukasi pertanian. Perilaku budaya menunjukkan nilai tertinggi berupa aktivitas menikmati kuliner tradisional serta melihat pembuatan produk UMKM, perilaku tertinggi lainnya mengikuti kegiatan outbound. Wisatawan cenderung memiliki dorongan untuk melakukan perjalanan yang terkait dengan budaya, salah satunya untuk menikmati kuliner di desa yang berasal dari hasil pertanian masyarakat (Bagaihing et al., 2021). Hasil analisis SWOT diperoleh enam prioritas yang direkomendasikan yaitu pengembangan program wisata yang menarik berupa program harian eco-agroedu fun day trip dan program menginap eco-agroedu camp fun yang mengintegrasikan usaha pertanian terpadu di Desa Pusakamulya. Strategi prioritas berikutnya pelibatan masyarakat lokal, pendampingan kepada masyarakat sehingga konsisten dalam pelaksanaannya, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia masyarakat (SDM) yang mengelola kegiatan wisata, pembentukan wadah atau komunitas untuk memudahkan dalam berkoordinasi dan melakukan promosi secara konsisten. Pelibatan masyarakat lokal, pendampingan masyarakat serta peningkatan kapasitas menjadi satu paket dan penting dalam penguatan SDM dalam mengelola destinasi wisata (Untari et al.,2023, Untari et al., 2024). Integrasi sektor pertanian dan pariwisata juga penting untuk memanfaatkan promosi yang konsisten dalam memperkenalkan keunikan Desa Pusakamulya (Untari et al.,2019). Promosi wisata secara kontinu memanfaatkan teknologi digital dengan pendekatan partisipatif dan berbasis relasi sosial menjadi strategi dalam upaya mencapai integrasi pertanian dan pariwisata yang berkelanjutan.