ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP JUMLAH PEMBELIAN ITIK DI PASAR TRADISIONAL, KOTA MAKASSAR
Abstract
Itik memiliki prospek yang cukup baik karena mampu menghasilkan dua produk utama, yaitu daging dan telur. Dibandingkan dengan jenis unggas lainnya, itik memiliki ketahanan tubuh yang tidak rentan terkena serangan penyakit. Kondisi ini menyebabkan usaha peternakan itik memiliki tingkat risiko yang lebih rendah, sehingga peluang pengembangannya dinilai cukup menjanjikan (Nugraha, 2013).
Permintaan masyarakat terhadap daging itik memperlihatkan tren peningkatan setiap tahunnya. Kenaikan ini terutama dipengaruhi oleh bertambahnya preferensi konsumen terhadap produk olahan itik.. Meluasnya penyediaan menu itik di berbagai jenis usaha makanan turut mendorong tingginya kebutuhan pasar terhadap daging itik (Windhayarti, 2010). Pada tahapan pengambilan keputusan pembelian, individu mempunyai ruang untuk menentukan produk yang paling sesuai kebutuhan atau selera pribadinya (Rumape et al., 2022)
Adapun Hasil regresi linier berganda pengaruh atribut terhadap jumlah pembelian itik disajikan pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1. Hasil Regresi Linier Berganda Pengaruh Atribut terhadap Jumlah Pembelian
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
-7.218
1.571
-4.593
.000
Pelayanan
.452
.133
.271
3.399
.001
Kepraktisan
.718
.195
.270
3.675
.000
Harga
.455
.147
.239
3.101
.003
Ketersediaan
.503
.225
.188
2.239
.028
Ukuran.Tubuh
.759
.217
.283
3.497
.001
Fisik
-.017
.222
-.006
-.078
.938
Keterangan: Data Primer, 2022
Tabel uji parsial diatas menunjukkan bahwa variabel pelayanan, kepraktisan, harga, ketersediaan, dan ukuran tubuh berpengaruh signifikan terhadap jumlah pembelian itik. Hasil ini mengindikasikan bahwa konsumen lebih mempertimbangkan aspek kenyamanan dan kemudahan dalam memperoleh produk, termasuk kualitas pelayanan penjual, tingkat kepraktisan dalam proses transaksi, kesesuaian harga dengan nilai manfaat, keberlanjutan ketersediaan produk, serta ukuran tubuh itik yang sesuai dengan preferensi pasar. Sementara itu, variabel fisik itik tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi fisik secara visual tidak menjadi faktor penentu utama dalam proses pengambilan keputusan pembelian, karena pembeli lebih menitikberatkan pada kriteria fungsional dan ekonomi dibanding tampilan luar produk.