PENGUATAN KELEMBAGAAN UNIT INSEMINASI BUATAN TERNAK BABI SEBAGAI INOVASI KEBIJAKAN PETERNAKAN UNTUK KETAHANAN PANGAN BERKELANJUTAN

Authors

  • Marince P. Tunardjo
  • Yuan V. Elim
  • Mariano A. T. Nugraha
  • Zulkifli Dj. Umar

Abstract

Subsektor peternakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dengan ternak babi sebagai salah satu komoditas unggulan yang memiliki nilai ekonomi dan sosial budaya tinggi. Namun, tantangan seperti wabah demam babi Afrika (ASF), keterbatasan infrastruktur, dan rendahnya akses terhadap teknologi modern menghambat produktivitas dan ketahanan pangan di wilayah ini. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, kelembagaan menjadi elemen kunci dalam memastikan adopsi teknologi yang efektif dan inklusif. Penelitian ini berfokus pada analisis kelembagaan Unit Pelaksana IB sebagai strategi kebijakan yang mendukung efisiensi, biosekuriti, dan ketahanan pangan.

Pendekatan prafeasibilitas digunakan untuk menilai kesiapan kelembagaan di dua wilayah studi: Kabupaten Kupang dan Sumba Timur. Data dikumpulkan melalui survei kelembagaan, wawancara aktor kunci, dan observasi lapangan. Analisis kelembagaan dilakukan melalui: Matriks SWOT kelembagaan, Pemetaan aktor dan struktur organisasi, dan Penilaian kapasitas SDM dan dukungan kebijakan. Analisis ini digunakan untuk menilai kesiapan struktur organisasi, kapasitas sumber daya manusia, dan dukungan kebijakan lokal terhadap implementasi teknologi IB.

Kabupaten Kupang menunjukkan kesiapan kelembagaan yang lebih tinggi, dengan struktur organisasi IB yang aktif, dukungan kebijakan daerah, dan partisipasi peternak. Sumba Timur masih menghadapi tantangan kelembagaan seperti distribusi peran yang belum jelas, keterbatasan SDM, dan minimnya insentif adopsi teknologi. Analisis SWOT kelembagaan mengidentifikasi kekuatan berupa dukungan pemerintah dan potensi pasar, serta kelemahan dalam koordinasi lintas sektor dan kapasitas teknis. Strategi penguatan kelembagaan mencakup yaitu Pembentukan unit IB berbasis wilayah, Pelatihan inseminator dan tenaga teknis, Integrasi IB dalam sistem penyuluhan dan pengawasan, Forum koordinasi lintas sektor.

Penguatan kelembagaan IB ternak babi merupakan langkah strategis untuk mendorong transformasi subsektor peternakan di NTT. Diperlukan kebijakan integratif yang melibatkan pemerintah daerah, lembaga riset, dan komunitas peternak untuk membangun kelembagaan yang responsif, inklusif, dan berdaya saing. Dengan pendekatan ini, kelembagaan IB dapat menjadi katalis inovasi dan ketahanan pangan berkelanjutan.

Downloads

Published

2025-11-28

How to Cite

Tunardjo, M. P., Elim, Y. V., Nugraha, M. A. T., & Umar, Z. D. (2025). PENGUATAN KELEMBAGAAN UNIT INSEMINASI BUATAN TERNAK BABI SEBAGAI INOVASI KEBIJAKAN PETERNAKAN UNTUK KETAHANAN PANGAN BERKELANJUTAN . Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian, 8(1), 79. Retrieved from https://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnp/article/view/510