STRATEGI PENGEMBANGAN KUDA ROTE: INTEGRASI ASPEK TEKNIS, SOSIAL, DAN EKONOMI UNTUK KEBERLANJUTAN PETERNAKAN LOKAL
Abstract
Kuda Rote sebagai plasma nutfah lokal Kabupaten Rote Ndao, NTT memiliki nilai ekologis, ekonomi, dan sosial budaya, namun saat ini pemanfaatannya menurun akibat perkembangan sarana transportasi. Hal ini mengancam keberlanjutan praktik tradisional dan ekonomi lokal (Rahmawati et al., 2023). Padahal, eksistensinya penting di wilayah dengan aksesibilitas rendah dan merupakan ikon budaya dalam tradisi Hu’s dan Tu’u Belis. Tantangan strategisnya mencakup disparitas kebijakan, rendahnya adopsi teknologi, serta keterbatasan ketersediaan pakan sepanjang tahun.
Penelitian menggunakan pendekatan mixed methods desain konvergensi konkuren untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan. 83 peternak Kuda Rote dipilih secara purposif. Data dikumpulkan dengan wawancara terstruktur, observasi lapangan, dan kajian literatur, kemudian dilakukan analisis dan perumusan strategi alternatif menggunakan SWOT dan matriks TOWS (Randu et al., 2017). Hasil penelitian diketahui bahwa kekuatan internal pada tingkat yang cukup memadai (skor 2,81), sedangkan kondisi eksternal memberikan dukungan positif (skor 2,66). Faktor internal-eksternal menghasilkan kelompok strategi (Tabel 1).
Tabel 1. Matriks TOWS Strategi Pengembangan Kuda Rote
Jenis Strategi
Fokus Strategi
Rekomendasi Aksi
S-O
(Kekuatan – Peluang)
Mengoptimalkan nilai potensi budaya dan ekowisata
Pengembangan eco-cultural tourism, kolaborasi riset perguruan tinggi, promosi Kuda Rote
W-O
(Kelemahan – Peluang)
Meningkatkan penguatan kapasitas teknis peternak lokal
Pelatihan, penerapan teknologi pakan dan reproduksi, sistem informasi digital
S-T
(Kekuatan – Ancaman)
Melakukan mitigasi risiko eksternal pengembangan
Diversifikasi dan riset pakan adaptif, indikator keberlanjutan pemanfaatan Hu’s
W-T
(Kelemahan – Ancaman)
Menguatkan kelembagaan di tingkat peternak Kuda Rote
Pembentukan koperasi, integrasi pakan tahan kemarau, prioritas pelatihan peternakan
Sumber: Data Primer, 2025 (Diolah)
Analisis SWOT dan TOWS pengembangan Kuda Rote merekomendasikan kerjasama lintas sektor sesuai arah kebijakan peternakan. Strategi kunci yaitu mengembangkan eco-cultural tourism, mengkolaborasi riset perguruan tinggi untuk adopsi inovasi dan introduksi teknologi, mempromosikan Kuda Rote, membangun sistem informasi peternakan digital; menguatkan kapasitas kelembagaan melalui koperasi peternak; serta melakukan pelatihan yang difasilitasi pemda untuk diversifikasi usaha. Pendekatan berbasis potensi lokal dan integrasi pariwisata mencerminkan praktik peternakan berkelanjutan. Maramba et al. (2024) menegaskan bahwa partisipasi aktif komunitas peternak dalam eco-cultural tourism efektif untuk keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi. Kesimpulannya, pengembangan Kuda Rote berkelanjutan tidak cukup hanya berfokus pada aspek teknis, melainkan harus menggabungkan nilai budaya dan pemberdayaan ekonomi. Sinergi perguruan tinggi, pelaku pariwisata, peternak, dan pemerintah diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak serta melestarikan budaya dan plasma nutfah. Integrasi ini membangun ekosistem peternakan yang tangguh secara ekonomi dan lestari secara budaya-lingkungan.