STATUS KEBERLANJUTAN PENGEMBANGAN RUMPUT LAUT DI PROVINSI NTT
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi status keberlanjutan pengembangan budidaya rumput laut di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berdasarkan lima dimensi utama: ekologi, ekonomi, sosial-budaya, infrastruktur-teknologi, serta hukum-kelembagaan. Penelitian dilakukan di empat kabupaten, yaitu Rote Ndao, Sabu Raijua, Sikka, dan Sumba Timur, menggunakan metode analisis multidimensional scaling (MDS) dan analisis prospektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Rote Ndao dan Sumba Timur memiliki status keberlanjutan yang cukup baik, dengan beberapa atribut sensitif yang perlu diperbaiki. Di Kabupaten Sabu Raijua dan Sikka, keberlanjutan tergolong kurang hingga tidak berkelanjutan, dengan sejumlah atribut yang memerlukan perhatian khusus untuk perbaikan jangka panjang. Atribut-atribut yang berpengaruh pada status keberlanjutan ini mencakup faktor seperti ketersediaan bibit rumput laut, keuntungan usaha, jumlah pasar, dan rantai pemasaran. Berdasarkan hasil analisis prospektif, skenario pengembangan yang direkomendasikan adalah skenario progresif-optimistik yang melibatkan perbaikan menyeluruh terhadap atribut-atribut sensitif. Dengan demikian, diharapkan pengembangan budidaya rumput laut di provinsi ini dapat berjalan secara optimal dan berkelanjutan di masa depan. Penelitian ini juga memberikan masukan bagi pembuat kebijakan untuk menyusun strategi yang tepat dalam meningkatkan indeks keberlanjutan budidaya rumput laut di wilayah NTT.
Kata Kunci: keberlanjutan, analisis MDS, skenario pengembangan.