PENGARUH FREKUENSI PENYIRAMAN TERHADAP PERKECAMBAHAN FODDER HIDROPONIK BIJI ASAM
Abstract
Ketersediaan bahan pakan, lahan, dan musim mempengaruhi pemenuhan pakan bagi ternak. Upayanya adalah memanfaatkan limbah pertanian kehutanan berupa biji asam dengan menggunakan teknologi fodder hidroponik. Tujuan penelitian adalah mengkaji pengaruh jumlah penyiraman air berbeda fodder hidroponik biji asam terhadap performa perkecambahan. Penelitian telah dilaksanakan di Matani Kelurahan Penfui Kabupaten Kupang Tahun 2024. Penelitian menggunakan biji asam jawa yang berasal dari daerah daratan Timor. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan jumlah penyiraman, yakni P1= Jumlah penyiraman air (JPA) 10 mL, P2 = JPA 20 mL, P3 = JPA 30 mL , P4 = JPA 40 mL dan 6 ulangan serta terdapat 54 g atau 100 benih tiap wadah. Variabel meliputi performa perkecambahan (persentase kecambah normal, persentase fodder hidroponik biji asam, dan tinggi fodder hidroponik biji asam). Analisis menggunakan Analisis of Varians (ANOVA) dan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penyiraman berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase perkecambahan normal, persentase fodder hidroponik biji asam, dan tinggi fodder hidroponik biji asam. Kesimpulannya, performa perkecambahan fodder hidroponik biji asam dipengaruhi oleh jumlah penyiraman dengan jumlah penyiraman terbaik 30mL/hari dengan frekuensi penyiraman 3 kali/hari, sehingga disarankan agar dilakukan uji penggunaannya pada ternak.
Kata kunci : Hijauan, limbah, ternak, ruminansia, non ruminansia