PENGARUH PRIMING BENIH PARIA KADALUARSA MENGGUNAKAN AIR KELAPA MUDA PADA BERBAGAI KONSENTRASI TERHADAP VIABILITAS BENIH

Authors

  • Yosefina Lewar
  • Ali Hasan
  • Yesmi Penina Sako

Abstract

Deteriorasi atau kemunduran mutu benih didefinisikan sebagai perubahan pada benih ke arah yang lebih buruk, dan terjadi seiring dengan bertambahnya waktu dan akhirnya kemampuan untuk bertahan hidup menjadi menurun atau disebut kadaluarsa. Benih kadaluarsa menyebabkan menurunnya viabilitas benih yang merupakan awal kegagalan dalam kegiatan pertanian, sehingga harus dicegah agar tidak mempengaruhi produktivitas tanaman. Benih kadaluarsa masih dapat digunakan sebagai bahan tanam dengan memberikan perlakuan khusus, salah satunya priming. Priming dapat menggunakan media air kelapa muda, karena mengandung hormon auksin, giberelin, dan sitokinin. Priming berdampak positif terhadap pemulihan benih salah satunya dipengaruhi oleh konsentrasi larutan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi air kelapa muda terbaik dalam meningkatkan viabilitas benih paria kadaluarsa. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan konsentrasi air kelapa muda yakni 0%, 15%, 30%, 45%, 60%, dan 75% yang diulang 4 kali. Variabel yang diamati adalah daya tumbuh, kecepatan tumbuh, keserampakan tumbuh, potensi tumbuh maksimum, first count germination, dan berat segar kecambah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi air kelapa muda 60% lebih efektif meningkatkan viabilitas benih paria kadaluarsa yakni daya tumbuh benih (83,00%), kecepatan tumbuh benih (12,80%/hari), keserampakan tumbuh benih (80,50%), first count germination (76,00%), potensi tumbuh maksimum benih (89,25%), dan berat segar kecambah (66,40 g).

 

Kata Kunci : Air kelapa muda, Kadaluarsa, Priming, Viabilitas

Downloads

Published

2024-12-30

How to Cite

Lewar, Y., Hasan, A., & Sako, Y. P. . (2024). PENGARUH PRIMING BENIH PARIA KADALUARSA MENGGUNAKAN AIR KELAPA MUDA PADA BERBAGAI KONSENTRASI TERHADAP VIABILITAS BENIH. Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian, 7(1), 275–283. Retrieved from https://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnp/article/view/404