EFEKTIVITAS BEBERAPA MEDIA PERBANYAKAN TERHADAP PERKEMBANGAN JAMUR ENTOMOPATOGEN Metarrhizium anisopliae ISOLAT LOKAL
Keywords:
jamur entomopatogen, Metarrhizium anisopliae, bioinsektisidaAbstract
Ubi jalar merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Namun serangan hama
Cylas formicarius menjadi salah satu faktor pembatas produktivitasnya. Pengendalian hama secara hayati
merupakan cara terbaik karena tidak memiliki dampak negatif. Salah satu agen hayati yaitu jamur
entomopatogen. Hasil penelitian penulis sebelumnya diketahui bahwa jamur entomopatogen Metarhizium
anisopliae isolat lokal yang diperkaya tepung serangga mampu meningkatkan produksi konidia, viabilitas, dan
virulensinya sehingga layak dikembangkan sebagai bioinsektisida. Produksi dalam jumlah yang memadai dan
kualitas inokulum yang baik merupakan komponen penting untuk menunjang pengembangan jamur
entomopatogen sebagai agens hayati. Perbanyakan menggunakan media padat saat ini yaitu beras dan jagung,
yang berbiaya mahal. Untuk itu diperlukan media alternatif baru yang memiliki nilai ekonomi rendah, cukup
nutrisi, efektif, mudah didapatkan, ketersediaan bahan bakunya melimpah, dan dapat dimanfaatkan jamur
entomopatogen untuk tumbuh dan berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan media terbaik untuk
perbanyakan M. anisopliae dengan tingkat virulensi yang tinggi terhadap hama Cylas formicarius. Penelitian
dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan dan 4 ulangan sehingga diperoleh
32 unit percobaan. Perlakuan yang diberikan adalah media perbanyakan berupa: dedak padi, ampas tahu, jagung
pecah, kacang hijau, ubi jalar, ubi kayu, sekam, dan beras. Data yang diperoleh diolah dengan sidik ragam dan
dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pertumbuhan
M. anisopliae tertinggi terdapat pada media dedak padi yaitu 100%, media dedak padi juga merupakan media
terbaik terhadap masa inkubasi dan diameter koloni jamur