Review: Pemanfaatan Ekstrak Tanaman untuk Pengawetan Bunga Potong
Abstract
Bunga potong seperti bunga Krisan (Dendranthema grandiflora L.), bunga Mawar (Rosa hybrida), bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa) dan jenis bunga potong lainnya setelah dipanen mempunyai vase life (fase hidup) yang relatif singkat sehingga memerlukan upaya pengawetan untuk memperpanjang masa pajangnya. Prinsip dasar dalam upaya meningkatkan masa pajang bunga potong adalah dengan menggunakan metode perendaman bunga potong dalam air yang mengandung gula, pengendalian keasaman dan mikroba dalam larutan perendam. Salah satu upaya untuk melaksanakan prinsip tersebut adalah dengan perendaman bunga potong dalam larutan ekstrak alami. Artikel ini mengulas tentang pemanfaatan ekstrak alami dari berbagai macam tanaman seperti ekstrak daun sirih, rebusan daun sirih, ekstrak kemangi, ekstrak belimbing wuluh, ekstrak Lidah Buaya dan Air kelapa yang dapat meningkatkan vase life bunga potong. Pengumpulan informasi dan database dilakukan dengan studi literatur dari berbagai sumber seperti PubMed, Science-Direct, Google Scholar, dan Garuda. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan vase life bunga potong dengan menggunakan ekstrak alami tanaman. Dari berbagai ekstrak tanaman yang digunakan diperoleh perbandingan hasil bahwa penggunaan asam, air dan konsentrasi gula memberikan pengaruh yang paling besar untuk keawetan bunga potong (bunga krisan). Penggunaan rebusan daun sirih 30% ditambahkan Asam Sitrat 0,59 g/L dan gula 100 g/L sebagai media perendaman bunga memiliki keefektifan yang tinggi untuk meningkatkan vase life bunga potong krisan hingga 19 hari. Berdasarkan studi literatur, rebusan daun sirih dinilai mampu meningkatkan vase life bunga potong karena bertindak sebagai bakterisida alami yang dapat dijadikan sebagai alternatif bagi petani bunga potong yang memiliki nilai ekonomis dan ramah lingkungan.