PEMETAAN KERAWANAN LONGSOR MENGGUNAKAN DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH ALIRAN SUNGAI LILIBA
Keywords:
Pemetaan, Kerawanan Longsor, DAS LilibaAbstract
Daerah Aliaran Sungai (DAS) Liliba memiliki luas 4557,7 Ha, terletak di dua kabupaten yaitu Kota Kupang dan Kabupaten Kupang dan meliputi 5 kecamatan dengan topografi berlereng curam seluas 528,2 ha. Karena kondisi lereng yang cukup curam inilah maka lokasi-lokasi di DAS Liliba secara umum rentan terhadap bahaya longsor. Penelitan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kerawanan longsor di DAS Liliba dan selanjutnya memetakannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis spasial dengan menggunakan Data Penginderaan Jauh dan Sistem Infomasi Geografis (SIG). Analisis dilakukan melalui scoring terhadap peramater-parameter sesuai dengan standar Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi/DVMBG (2004) terhadap parameter Curah Hujan sebesar 30%, Parameter Geologi/batuan induk sebesar 20%, Parameter Jenis Tanah sebesar 20%, Parameter Penggunaan Lahan sebesar 15% dan Parameter Kelerengan sebesar 15%. Klasifikasi akhir dengan menentukan analisis skor dilakukan berupa 4 kelas kerawanan dengan penentuan klasifikasi yaitu rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Hasil Analisis menunjukan bahwa Tingkat Bahaya Longsor di DAS Liliba didominasi oleh tingkat kerawanan sedang dengan luas 2.014,55 ha (44,21% dari total luas DAS Liliba), tingkat kerawanan longsor tinggi dengan luas 1.800,09 ha (39,50% dari total luas DAS Liliba), tingkat kerawanan longsor rendah dengan luas 522,16 ha (12,18% dari total luas DAS Liliba), dan tingkat kerawanan sangat tinggi luasnya 183,35 ha (4,11% dari total luas DAS Liliba).