POTENSI EKSTRAK BIJI KELOR (MORINGA OLEIFERA L) SEBAGAI PENGAWET ALAMI
Keywords:
ekstraksi, biji kelor, metabolit sekunder, antibakteri, pengawet alamiAbstract
Pemanfaatan kelor dalam menghambat pertumbuhan bakteri baru sebatas pada ekstrak daunnya. Ekstrak daun kelor dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Pada penelitian ini dikaji potensi ekstrak biji kelor sebagai antibakteri yang dapat dimanfaatkan sebagai pengawet alami.
Penelitian ini bertujuan untuk mengekstrak biji kelor, mengidentifikasi senyawa-senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak biji kelor yang berpotensi sebagai antibakteri sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pengawet alami.
Pada penelitian ini, biji kelor diekstraksi menggunakan pelarut etanol 96 % dengan metode maserasi selama 48 jam. Residu dan filtratnya dipisahkan dengan metode penyaringan. Filtrat yang diperoleh dilakukan pemisahan antara pelarut dan ekstrak biji kelor menggunakan rotari evaporator (rotavapour). Ekstrak biji kelor yang diperoleh selanjutnya danalisis secara kuantitatif untuk mengetahui kadar senyawa metabolit sekundernya.
Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa ekstrak biji kelor postif mengandung senyawa flavonoid, saponin, alkaloid, dan tanin. Berdasarkan analisis kuantitatif ekstrak biji kelor mengandung senyawa flavonoid (0,763 %), saponin (6,185 %), alkaloid (918,782 μg/g) dan tanin (3.814,193 μg/g). Senyawa-senyawa tersebut berpotensi sebagai antibakteri sehinggga dapat digunakan sebagai pengawet alami.