RESPON PERTUMBUHAN KUBIS BUNGA TERHADAP APLIKASI BEBERAPA KONSENTRASI POC LIMBAH BUAH YANG TIDAK DAN DIBERI BAHAN PENINGKAT HARA N, P, DAN K

Abstract

Kubis bunga merupakan sayuran populer di Indonesia. Intensifikasi penggunaan pupuk dan pestisida anorganik untuk meningkatkan produksi sayuran dapat berdampak negatif bagi tanah/media tanam dan lingkungan. Pupuk organik penting untuk mempertahankan/ memperbaiki kesuburan media tanam dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan karena penggunaan pupuk anorganik.  Tujuan penelitian yaitu mengetahui pengaruh beberapa konsentrasi dan mendapatkan konsentrasi terbaik dari POC limbah buah yang tidak dan diberi bahan organik peningkat hara N, P, dan K terhadap pertumbuhan dan hasil kubis bunga. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dengan perlakuan yang diuji yaitu  konsentrasi 30, 35, 40, 45, dan 50 ml/l air dari POC limbah buah yang tidak dan diberi bahan organik peningkat hara N, P, dan K. Data penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA), bila perlakuan berbeda nyata dilakukan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) 5%. Penelitian telah dilaksanakan pada Mei sampai Nopember 2022. Parameter yang diamati adalah diameter batang, tinggi tanaman, dan jumlah daun. Hasil penelitian menginformasikan bahwa POC limbah buah yang diberi bahan organik peningkat hara N, P, dan K pada semua konsentrasi berpengaruh lebih baik terhadap diameter batang, tinggi tanaman, dan jumlah daun pada umur tanaman 2, 4, dan 6 MST. Konsentrasi 50 ml/l air dari POC limbah buah yang diberi bahan peningkat hara N, P, dan K berpengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman pada 2 MST yaitu 18,03 cm, 4 MST yaitu 28,86 cm, 6 MST yaitu 38,66 cm; jumlah daun pada 2 MST yaitu 8,42 helai, 4 MST yaitu 13 helai, 6 MST yaitu 16,08 helai; dan diameter batang pada 2 MST yaitu 5,16 mm, 4 MST yaitu 6,55 mm, 6 MST yaitu 11,64 mm.