METABOLIT DARAH SAPI BALI PENGGEMUKAN YANG DIBERI KONSENTRAT DENGAN SUMBER PROTEIN DARI BERBAGAI JENIS LEGUM
Abstract
Protein yang dapat maupun tak dapat terdegradasi dalam rumen tersedia bagi ternak sapi ketika terjadi absorbsi dalam usus halus. Komposisi kedua jenis protein tersebut berbeda di antara pakan legum sehingga bila dicampurkan ke dalam pakan konsentrat, kuantitas absorbsi nutrien ke dalam tubuh akan berbeda, yang dapat diukur dari metabolit darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur metabolit darah ternak sapi potong yang diberi konsentrat dengan suplementasi berbagai jenis sumber protein legum. Dari Mei hingga Juli 2022, enam belas ekor sapi Bali jantan (rerata BB 175,20±27,85) diberi pakan basal rumput cipelang dan pakan konsentrat dengan legum Gamal, Lamtoro atau Marungga. Pada hari terakhir penelitian, dilakukan pengambilan sampel darah melalui vena jugularis sebanyak dua kali dengan jarak 0 dan 6 jam sesudah pemberian ransum. Pemeriksaan hematologi rutin dilakukan menggunakan Veterinary Hematology Analyser MKVH-22 (Labomed Inc.). Data parametrik dari erithrosit, haemoglobin dan total leukosit dianalisis dengan uji ANOVA dan perbedaan di antara perlakuan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil menunjukkan bahwa kadar haemoglobin darah sesudah pemberian ransum dan total leukosit sebelum pemberian ransum berbeda sangat nyata (P<0.05) akibat pemberian legum. Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa haemoglobin darah ternak sapi sesudah mengkonsumsi lamtoro sebesar 12,45 g/dL lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lain. Total leukosit darah ternak sapi sebelum diberi Gamal sebesar 39,42x103/μL lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Kesimpulan bahwa jenis legum yang diberikan pada ternak sapi potong mempengaruhi kadar haemoglobin dan total leukosit darah sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk lebih memahami pengaruh legum terhadap produktivitas ternak sapi penggemukan.
Kata kunci : sapi Bali, metabolit darah, legum