PEMBIBITAN TANAMAN HUTAN DAN KONSERVASI DAERAH MATA AIR DI DESA MATA AIR, KABUPATEN KUPANG

Authors

  • Flora Evalina Ina Kleruk
  • Jeriels Matatula
  • Frenly Marvi Selanno

Abstract

Kondisi iklim kering menjadi ciri khas dari wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menyebabkan kemarau berkepanjangan (Mulyawan, 2025). Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Cinta Kasih di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang adalah menurunnya debit air pada mata air setempat akibat kemarau yang berkepanjangan. Selain itu kurangnya pengetahuan masyarakat terkait konservasi daerah mata air. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan pemahaman kelompok masyarakat anggota KWT Cinta Kasih tentang konservasi daerah mata air dan melakukan pelatihan pembibitan tanaman hutan sebagai bagian dari upaya rehabilitasi lahan kritis dan pelestarian sumber daya air.

Pendekatan yang dilakukan adalah melalui FGD (Focus Group Discussion), penyuluhan dan pelatihan. FGD menggunakan metode partisipatory dilakukan antara tim pelaksana kegiatan program bersama Kelompok Wanita Tani Cinta Kasih untuk menemukan masalah dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh mitra. Berdasarkan hasil FGD, permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah menurunnya debit air pada mata air setempat ketika musim kemarau tiba. Dalam kegiatan ini juga disepakati jadwal pelaksanan kegiatan. Pendekatan penyuluhan dilakukan menggunakan metode secara langsung (direct communication atau face to face communication) (Ismail, 2019). Penyuluhan dilakukan oleh tim pengabdian kepada masyarakat anggota KWT Cinta Kasih. Materi penyuluhan yang diberikan adalah pembibitan tanaman hutan yaitu cendana dan kenari, konservasi daerah mata air dan agroekowisata. Untuk pelatihan pembibitan tanaman hutan menggunakan metode community development practice, dilengkapi pendekatan partisipatif dan edukatif. Pelatihan pembibitan tanaman hutan diberikan adalah pembibitan tanaman cendana (Santalum album) dan tanaman kenari (Canarium indicum). Tanaman cendana dipilih karena merupakan tanaman endemik Nusa Tenggara Timur yang perlu dilestarikan. Tanaman kenari dipilih karena memiliki fungsi ekonomi dan ekologis dalam menahan erosi, meningkatkan infiltrasi air, dan menjaga kestabilan tanah di sekitar mata air. Adapun tahapan kegiatan pembibitan tanaman hutan terdiri dari pemilihan jenis benih tanaman hutan yang berkualitas, pembuatan persemaian, persiapan media tanam, pengisian polibag, perlakuan benih, penaburan benih,

Partisipasi masyarakat masih termasuk kategori kurang sehingga perlu pendampingan rutin terhadap masyarakat khususnya masyarakat anggota kelompok tani untuk meningkatkan peran serta dan peran aktif masyarakat serta koordinasi terkait kegiatan tahap selanjutnya.

Downloads

Published

2025-11-28