PRAKTIK PERTANIAN HORTIKULTURA DI PKM KELOMPOK WANITA TANI CINTA KASIH, KUPANG TENGAH

Authors

  • Roosna M. O. Adjam
  • Lena Walunguru
  • Nova D. Lussy
  • Eko H. A. Juwaningsih
  • Tri Luchi Proklamita
  • Ali Hasan
  • Yosefina Lewar
  • Henny M. C. Sine
  • Suryawati
  • Zainal Arifin
  • Laurensius Lehar
  • I Komang Sudarma
  • Micha Snoverson Ratu Rihi
  • Susniwan
  • Viona Nainggolan
  • Bonik K. Amalo

Abstract

KWT Cinta Kasih di Desa Mata Air, Kupang Tengah selama ini melakukan budidaya tanaman hortikultura dengan 25 orang anggota mengusahakan komoditas hortikultura kangkung, bayam, pakcoi, dan sawi putih. Selama ini sumber air warga berasal dari DAM berukuran 25 x 30 m dengan kedalaman 1,8 m. Masalah yang ada yaitu lahan memiliki kesuburan rendah, pemadatan tanah dan porositas tanah rendah, keterbatasan pengetahuan tentang pupuk organik dan penggunaan pupuk anorganik sehingga mempengaruhi serangan hama dan penyakit, belum pahamnya mitra mengenai teknik budidaya sayuran yang baik dengan menanam tanpa jarak tanam yang pasti dan hanya memperkirakan antarlubang tanam, tidak memiliki jaringan instalasi untuk mengalirkan air sampai pada lahan budidaya, kecenderungan budaya petani untuk melakukan budidaya dengan waktu dan jenis komoditi yang seragam. Tujuan yang diharapkan yaitu model teknik budidaya sayuran, adanya metode irigasi yang efisien pada musim kemarau, adanya peningkatan kualitas hasil, peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kemandirian petani dalam budidaya sayuran yang diterapkan melalui  irigasi yang efisien, aplikasi pupuk organik padat dan cair pada sayuran, peningkatan ekonomi keluarga dengan kegiatan agrowisata pada lahan yang telah ditata dengan baik. Metode yang lakukan adalah, 1) ceramah/diskusi dengan menyampaikan pengetahuan secara lisan dan tulisan kepada peserta, 2) demonstrasi, memperagakan barang dan urutan sesuai kegiatan secara langsung, yang relevan dengan materi, 3) praktik di mana kelompok dilatih melakukan proses, 4) demplot, dengan dibuat berdasarkan kegiatan praktik, merupakan media belajar bersama bagi anggota kelompok wanita tani di lokasi yang disediakan, dan tim pelaksana dan kelompok menentukan lokasi demplot usaha tani. Tim menyiapkan alat, bahan, teknologi atau hasil praktik untuk diaplikasikan di lahan demplot dan tempat pengolahan komoditi, 5) Diskusi kelompok terfokus yang dilakukan bersama kelompok tani. Praktik pembuatan Bokashi, POC, dan Eco-enzim dibuat menggunakan limbah pertanian pada saat kegiatan, siap digunakan setelah 14 hari (2 minggu), serta pestisida nabati. Program PKM KWT Cinta Kasih telah dilaksanakan dengan baik yaitu pembuatan pestisida nabati, bokashi, POC dan sabun eco-enzim, serta budidaya sayuran menggunakan sistem irigasi pipa, dan budidaya melon. Teknik budidaya sayuran dilakukan secara baik dan benar dari tahapan persiapan benih sampai panen dengan menggunakan kalender tanam, pemilihan benih bermutu dari penjual dan pemeliharaan kualitas benih selama penyimpanan, pengembalian kesuburan tanah dengan memasukkan penggunaan pupuk organik dalam budidaya sayuran. ersedia air yang cukup bagi sayuran dengan adanya pompa dan dan instalasi irigasi yang tepat mendukung perencanaan daerah agrowisata pada wilayah ini yang sangat berpotensi memiliki kunjungan wisatawan untuk kegiatan agrowisata. Beberapa rencana kegiatan yang harus dilakukan kedepannya seperti pembuatan elemen agrowisata berupa pembuatan spot foto bagi para wisatawan, pemasangan jaringan irigasi untuk sayuran hortikultura kelompok wanita tani dengan sistem  jaringan irigasi pipa, monitoring penyiraman pupuk organik cair dan Bokashi, perawatan melon yang telah ditanam kelompok tani. Kelompok tani Cinta Kasih memiliki keinginan kuat untuk memajukan usahanya agar produktif secara ekonomi. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh terus dikembangkan dan diterapkan sehingga meningkatkan perekonomian dari kelompok mitra dan masyarakat. Mitra perlu mengembangkan dan menyebarkan Iptek yang telah diterima kepada kelompok tani lain dan warga sekitar.

Downloads

Published

2025-11-28