PKM KELOMPOK PENGELOLA WISATA PEMANCINGAN DESA MATA AIR
Abstract
Desa Mata Air di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, memiliki potensi sumber daya air dan lahan pertanian yang mendukung pengembangan agribisnis berkelanjutan. Melalui kemitraan antara Sinode GMIT BP-APE dan Politeknik Pertanian Negeri Kupang, program pengembangan kolam pemancingan sebagai bagian dari agrowisata terpadu yang edukatif dan produktif dirancang untuk meningkatkan kapasitas teknis kelompok tani Sulamanda serta mendorong kemandirian ekonomi dan diversifikasi pendapatan masyarakat. Pengembangan kolam pemancingan dilakukan dalam beberapa tahapan kegiatan yaitu kegiatan pelatihan budidaya maupun manajemen, pendampingan, serta monitoring dan evaluasi. Permasalahan utama setiap usaha kecil adalah teknik budidaya yang tepat dan pengelolaan usaha sehingga pelatihan teknis dan manajerial menjadi pilar utama, karena tanpa pondasi teknik yang kuat dan pengelolaan administrasi yang transparan, potensi kolam pemancingan sulit direalisasikan secara berkelanjutan (Nuryadi et al., 2020).
Pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh tim PKM di Kelompok Tani Sulamanda berfokus pada pelatihan manajemen kualitas air, manajemen pakan, manajemen kelompok, manajemen usaha kolam pemancingan, dan pembukuan sederhana. Pelatihan teknik budidaya terdiri dari manajemen kualitas air dan manajemen pakan. Keberhasilan budidaya ikan air tawar bergantung pada kualitas air karena air merupakan media tempat hidup bagi ikan dan kualitas air yang baik dapat meningkatkan produktivitas (Herawati et al., 2024). Selain itu, pemberian pakan yang efisien dapat meningkatkan pertumbuhan ikan, menekan biaya, dan meningkatkan produktivitas. Anggota kelompok dapat mengukur kualitas air dan mengatur pemberian pakan, namun memerlukan pendampingan lebih lanjut sehingga dapat melakukan pemantauan rutin untuk menjaga stabilitas kolam, serta menghitung kebutuhan pakan harian agar biaya operasional bisa lebih efektif tanpa mengorbankan pertumbuhan ikan.
Pelatihan manajerial terdiri dari manajemen kelompok, manajemen usaha dan pembukuan sederhana. Manajemen kelompok membantu dalam pembagian tugas, tata tertib kerja, sistem kerja dan komunikasi, serta perhitungan insentif dan penghargaan. Kelompok tani Sulamanda sudah terbentuk sejak tahun 2013 dan memiliki aturan tak tertulis yang mengatur cara kerja dan menjaga kekompakan anggota kelompok. Selanjutnya manajemen usaha kolam pemancingan berfokus pada peluang, perencanaan usaha, serta estimasi penerimaan dan pengeluaran usaha pemancingan. Usaha kolam pemancingan ini belum berjalan sehingga manajemen usaha masih dalam tahap perencanaan dan persiapan. Variasi jenis ikan pancing serta jenis produk dan layanan diprediksi dapat meningkatkan minat pengunjung. Pelatihan terakhir adalah pembukuan sederhana lewat buku kas, buku hutang/piutang, buku penjualan, buku pembelian, dan buku persediaan. Kelompok tani sudah mengelola keuangannya secara mandiri namun masih menggunakan satu jenis buku untuk mencatat setiap transaksi keuangan sehingga perlu ada pemisahan pencatatan. Pemisahan pencatatan dapat memberikan gambaran jelas tentang kondisi keuangan, mencegah kesalahan, dan memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan (Mustika dan Febrianty, 2022).
Kegiatan pengembangan kolam pemancingan di Kelompok Tani Sulamanda, Desa Mata Air, bertujuan meningkatkan kapasitas teknis dan manajerial anggota kelompok dalam rangka mewujudkan agroeduwisata terpadu. Melalui pelatihan dan pendampingan, peserta memperoleh pengetahuan tentang manajemen kualitas air, pakan, pengelolaan kelompok, perencanaan usaha, serta pembukuan sederhana. Pelatihan ini meningkatkan kemampuan kelompok dalam menjaga kualitas budidaya dan mengelola keuangan secara transparan. Hasil kegiatan menunjukkan kesiapan kelompok untuk mengelola usaha pemancingan secara mandiri dan berkelanjutan, sekaligus menjadi model pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa Mata Air.