Analisis Potensi Produksi Perikanan Tangkap Pada Tahun 2013-2020 Di Wilayah Kabupaten Atambua Belu

Abstract

Indonesia merupakan Negara  kepulauan terbesar di Dunia. Sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu sumber pendapatan bagi Negara. Hal tersebut menjadi penunjang pembangunan perikanan tangkap di lapangan kerja untuk peningkatan taraf  hidup masyarkat seperti  peningkatan pendapatan, peningkatan devisa. wilayah pesisir dan lautan termasuk prioritas utama untuk pusat pengembangan kegiatan perikanan tangkap. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa potensi perikanan tangkap per-tahunnya di Atambua dan menganalisis faktor penyebab naik turunnya hasil tangkapan di Atambua.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Dari data olahan di dapatkan nilai atau jumlah penghasilan dari perikanan tangkap dari tahun 2013 -2021 mengalami perubahan. Pada tahun 2013 jumlah penangkapan sebesar 1.952,44 ton, pada tahun 2014  jumlah penangkapan sebesar 885,76, pada tahun 2015 jumlah penangkapan sebesar 1.479,5, pada tahun 2016 jumlah penangkapan sebesar 1.514,4, pada  tahun 2017 jumlah penangkapan sebesar 1.513,7, pada tahun 2018 jumlah penangkapan sebesar 1.517,28, pada tahun 2019 jumlah penangkapan sebesar 1.753,8, pada tahun 2020 jumlah penangkapan sebesar 1.675,52. Potensi perikanan tangkap di Atambua sangat tinggi dimana dalam beberapa tahun mengalami peningkatan. Faktor yang menyebabkan hasil tangkapan sedikit adalah sumberdaya manusia yang lebih memilih bekerja di pelabuhan dari pada menjadi nelayan. Alat tangkap yang digunakan sederhana serta belum dapatnya beradaptasi dengan alat tangkap terbaharukan.