Pertumbuhan Tanaman Tomat Akibat Aplikasi PGPR Ekstrak Babadotan (Ageratum conyzoides) Pada Konsentrasi dan Interval Pemberian Berbeda
Keywords:
tomat, PGPR, babadotan, Ageratum conyzoidesAbstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi PGPR babadotan konsentrasi dan interval berbeda terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Penelitian ini dilakukan di lahan Laboratorium Produksi Tanaman, Jurusan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Politeknik Pertanian Negeri Kupang pada bulan April-November 2021. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi PGPR terdiri dari 5 taraf yaitu 0 ml/L, 5 ml/L, 10 ml/L, 15 ml/L dan 20 ml/L; sedangkan faktor kedua adalah interval pemberian PGPR terdiri dari 3 taraf yaitu 1, 2 dan 3 minggu sekali dengan ulangan tiga kali sehingga terdapat (5 x 3) x 3 = 45 satuan percobaan. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang tanaman tomat. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji F. Jika diantara faktor yang dicoba terdapat perbedaan nyata, maka analisis dilanjutkan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi PGPR 20 ml/liter dengan interval pemberian setiap 2 minggu sekali berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 6 MST dan diameter batang umur 6 MST. Perbedaan konsentrasi PGPR dan interval pemberiannya tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat