PEMBANGUNAN LIVING LAB SEBAGAI STRATEGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN VOKASI UNTUK PEMBANGUNAN PERTANIAN DI NTT

Authors

  • Melinda R.S. Moata
  • Euridice Abarca
  • Marco Verschuur
  • Cardial L.O. Leo Penu
  • Agrippina A. Belle
  • Herlyn Djunina
  • Dina T. Kusumawardhani
  • Dedet S.R. Anugrah
  • Stormy Vertygo

Abstract

Perkembangan jaman menuntun peran nyata dampak pendidikan vokasi bagi pembangunan daerah. Demikian halnya Politani Kupang sebagai penyelenggara pendidikan vokasi bidang pertanian sangat berperan dalam menjawab permasalahan masyarakat dan mendukung pembangunan pertanian. Oleh karena itu, melalui kerjasama Universitas terapan Van Hall Larenstein dari pendanaan pemerinatah Belanda (Nuffic) dan sharing sumber daya dari Politani Kupang, melalukan berbagai training peningkatan kapasitas dalam rangka pembangunan Living Lab. Living Lab adalah bentuk kolabrasi berbagai pihak (hexahelix collaboration: Masyarakat, Pemerintah, Perguruan Tinggi, LSM, Swasta, dan Media) di mana masyarakat (petani) sebagai center dan fokus perhatian. Tujuan pembanguan Living Lab adalah untuk menghasilkan produk dan jasa yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Living Lab yang dibangun berbasis pada adaptasi iklim dan sistem pagan untuk          pengembangan rantai nilai. Ada 5 sektor utama yang menjadi fokus program yaitu tanamnan pangan- hortikultura, pertanian lahan kering, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Dengan adanya Living Lab ini memudahkan riset dan implementasi pengetahuan yang nyata dan berdampak langsung pada penanganan masalah masyarakat yang pada akhirnya memperkuat sektor pertanian sebagai penyumbang PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) tertinggi daerah.

Kata kunci : Politani Kupang, pertanian, Nusa Tenggara Timur

 

Downloads

Published

2024-12-30