http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/issue/feedProsiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdian2025-02-03T22:16:32+08:00Basry Yadi Tangbasrytang@gmail.comOpen Journal Systems<p>Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Pengabdian (PSNB) merupakan media publikasi ilmiah hasil-hasil pengabdian bidang Pertanian Terapan yang telah dipresentasikan pada konferensi seminar nasional hasil penelitian dan pengabdian yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) Politeknik Pertanian Negeri Kupang.</p> <p>PSNB saat ini telah memiliki e-ISSN (<em>International Standard Serial Number</em>) terdaftar pada BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dengan nomor 2987-7687 sesuai SK penerbitan Nomor <a href="https://drive.google.com/file/d/1kPxhl3hZC0dsxepaWIoLIid4VqK5Y7lt/view?usp=drive_link">29877687/II.7.4/SK.ISSN/06/2023</a></p> <p>PSNB terbit 1 (satu) kali setiap tahunnya setiap bulan Desember dalam terbitan versi online. Edisi pertama Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdian adalah Edisi Cetak pada Desember 2018 sampai dengan Edisi Ke-3 (Desember 2020). Namun mulai dari Edisi Ke-4 (Desember 2022) dan seterusnya hanya diterbitkan dalam versi online.</p>http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/443Halaman Sampul, Editorial Board dan Daftar Isi2025-02-02T22:31:58+08:00Editorsvertygo91@gmail.com<p><strong>SEMINAR NASIONAL </strong><strong>HASIL-HASIL </strong><strong>PENGABDIAN</strong></p> <p><strong>PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT</strong></p> <p><strong>POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>TEMA:</strong></p> <p><strong>ADAPTASI IKLIM UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PANGAN <br />(<em>Climate Adaptation for Food System Development</em>)</strong></p> <p> </p> <p><strong>IS</strong><strong>SN</strong><strong> : 2987-7687<br /></strong></p> <p><strong>Volume 7 Nomor (1) Tahun 2024</strong></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/338DISEMINASI HASIL PROJECT BASED LEARNING BERUPA PEMBUATAN PROBIOTIK RABAL KEPADA WARGA KELOMPOK PETERNAK DI DESA BIPOLO, KECAMATAN SULAMU, KABUPATEN KUPANG, NTT2025-01-18T17:39:10+08:00Stormy Vertygosvertygo91@gmail.comGeti Marince Pahnaelsvertygo91@gmail.comMaria Sartika Medansvertygo91@gmail.comIta Patasvertygo91@gmail.comAdrianus Jerasvertygo91@gmail.comFeliksius Abusvertygo91@gmail.comAholiab Aoetpahsvertygo91@gmail.comVivin Elmiyati Se’usvertygo91@gmail.comYelly Magdalena Muliksvertygo91@gmail.com<p><em>Kegiatan diseminasi ini bertujuan untuk memperkenalkan probiotik RABAL (Ragi-Bakteri Asam Laktat) dan prosedur pembuatannya kepada kelompok peternak di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Produk ini merupakan hasil pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PBL) yang diterapkan kepada mahasiswa semester II Tahun Ajaran 2022/2023 dari Program Studi Teknologi Pakan Ternak (TPT), Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Probiotik RABAL ini dikembangkan dari kombinasi mikroba jamur dan bakteri asam laktat yang berfungsi sebagai imbuhan pakan untuk meningkatkan efisiensi pencernaan serta kesehatan ternak. Program diseminasi ini dilaksanakan pada tanggal 07 Agustus 2024 dan melibatkan sekitar 20 peternak setempat. Kegiatan ini dilakukan melalui metode penyuluhan, demonstrasi, dan diskusi interaktif untuk memaksimalkan pemahaman para peternak. Materi yang disampaikan mencakup penjelasan sederhana mengenai manfaat probiotik dalam meningkatkan kualitas pakan ternak, proses pembuatan probiotik RABAL dengan bahan-bahan lokal yang mudah didapatkan, serta aplikasi praktisnya dalam formulasi pakan ternak untuk mendukung produktivitas dan kesehatan ternak. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa para peternak di Desa Bipolo memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap penggunaan probiotik RABAL. Hal ini ditunjukkan dengan partisipasi aktif selama proses diskusi serta kesediaan peternak untuk mencoba memproduksi probiotik tersebut secara mandiri. Selain itu, kegiatan ini juga mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peternak tentang teknologi pengolahan pakan berbasis probiotik. Dengan adanya program diseminasi ini, diharapkan teknologi PBL yang telah dikembangkan dapat diterapkan secara lebih luas di sektor peternakan di Kabupaten Kupang dan sekitarnya, guna mendukung pengembangan peternakan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci : </em></strong><em>Bakteri Asam Laktat (BAL), Bipolo, Probiotik RABAL, Project Based Learning, Ragi Saccharomyces cerevisiae.</em></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/344UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DAN PROFIT MITRA P4S AFRO FARM DI KABUPATEN KUPANG MELALUI KEGIATAN INOVOKASI: PENYUSUNAN DOKUMEN HACCP DAN BUSINESS MODEL CANVAS2025-01-28T09:45:17+08:00Catootjie L. Nallecatootjienalle@gmail.comDina V. SinlaEcatootjienalle@gmail.comHeldacatootjienalle@gmail.comD. Kusumaningrumcatootjienalle@gmail.comArnold Ch. Tabuncatootjienalle@gmail.com<p><em>P4S AFRO FARM yang terletak di Desa Baumata Timur, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang berfokus pada kegiatan pembibitan dan budidaya ayam kampung. Namun, usaha yang dijalankan di P4S Afro Farm produksinya menurun karena belum adanya model perencanaan bisnis yang baik. Selain itu mutu produk yang dihasilkan yang dihasilkan belum disertifikasi karena proses produksinya belum menerapkan prinsip-prinsip Hazzard Analysis Critical Control Point (HACC) terutama untuk pakan ternak. Pakan ternak yang diformulasi untuk ayam KUB yang dipelihara berbasis bahan baku lokal yang belum diformulasi sesuai standar kebutuhan dan pengecekan kualitas bahan dan produk yang dihasilkan dalam setiap tahapan kegiatan produksi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra P4S Afro Farm tentang perencanaan bisnis menggunakan Bisnis Model Canvas dan penyusunan dokumen HACCP. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel On The Rock Kupang dengan jumlah peserta 20 orang yang terdiri dari Mitra, Dosen dan Mahasiswa. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa ada kenaikan pengetahuan dan keterampilan Mitra dan peserta lainnya sebesar 100% dalam hal penyusunan dokumen Business Model Canvas dan HACCP.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci </em></strong><em>: Afro Farm, Busines Model Canvas, HACCP, Ayam KUB</em></p> <p><em> </em></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/347PENINGKATAN KESEHATAN HEWAN TERNAK MELALUI VAKSINASI DAN PENERAPAN BIOSECURITY DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KELOMPOK TANI DI DESA BIPOLO, KECAMATAN SULAMU, KABUPATEN KUPANG2025-01-28T09:57:48+08:00Petrus Malo Bulupmalobulu@yahoo.comVictor Lendapmalobulu@yahoo.comDamai Kusumaningrumpmalobulu@yahoo.comDevi YJA Moenekpmalobulu@yahoo.comHermilinda Parerapmalobulu@yahoo.comYanse Yane Rumlaklakpmalobulu@yahoo.comEwaldus Werapmalobulu@yahoo.comJois M. Jacobpmalobulu@yahoo.comIGK Oka Wirawanpmalobulu@yahoo.comNovianti Nelly Toellepmalobulu@yahoo.comJulita Dewitri Metha Yasapmalobulu@yahoo.comAndrijanto H. Angipmalobulu@yahoo.comGerson Y.I. Sakanpmalobulu@yahoo.comNi Sri Yulianipmalobulu@yahoo.comEni Rohyatipmalobulu@yahoo.com<p><em>Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan hewan ternak dari 3 kelompok tani di Desa Bipolo melalui pelaksanaan program vaksinasi massal dan penerapan prinsip-prinsip biosecurity dan peningkatan pemahaman masyarakata melalui penyuluhan kesehatan ternak. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Juli dan Agustus 2024 dalam upaya mengebalkan hewan ternak dan meningkatkan pemahaman peternak akan kesehatan hewan. Kegiatan ini melibatkan penyuluhan kepada peternak, pelaksanaan vaksinasi, dan pendampingan dalam penerapan biosecurity. Hasil yang diperoleh menunjukkan peningkatan pengetahuan peternak tentang pentingnya vaksinasi, peningkatan kesehatan hewan melalui cakupan vaksinasi yang diberikan pada berbagai hewan ternak serta pemahaman pentingnya biosecurity. Hal ini diharapkan dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas hewan ternak di desa tersebut.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci </em></strong><em>: Kesehatan hewan ternak, vaksinasi, biosecurity,peningkatan pemahaman, Desa Bipolo</em></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/349PENERAPAN POLA AGROSILVOPASTURAL DALAM OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN DI KELOMPOK TANI HUTAN OELBONAK, DESA SILLU, KECAMATAN FATULEU, KABUPATEN KUPANG2025-01-28T16:42:26+08:00Yakub Benuacko.benu@gmail.comAdrinacko.benu@gmail.comRamses V. Elimacko.benu@gmail.comBlasius Pagaacko.benu@gmail.comRynaldo Davinsyacko.benu@gmail.comEmi Renoatacko.benu@gmail.comAah A. Almulquacko.benu@gmail.comDina T. Kusumawardhaniacko.benu@gmail.comFabianus Rantaacko.benu@gmail.comFlora I. Kerukacko.benu@gmail.comFransiskus X. Dakoacko.benu@gmail.comIka Kristinawantiacko.benu@gmail.comJeriels Matatulaacko.benu@gmail.comLaurentius D. W. Wardhanaacko.benu@gmail.comLuisa M. Manekacko.benu@gmail.comMahardika P. Purbaacko.benu@gmail.comMelkianus Pobasacko.benu@gmail.comMeilyn R. Pathibangacko.benu@gmail.comNi K. A. D. Aryaniacko.benu@gmail.comYudhistira A. N. R. Oraacko.benu@gmail.comKristianto Wibison Soacko.benu@gmail.com<p><em>Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang cukup potensial. Tanah di NTT adalah salah satu aset karena potensi tanah yang ada merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk dikelola dengan baik sehingga akan memberikan dampak bagi peningkatan pendapatan masyarakat. Salah satu langkah tepat yang dapat ditempuh dalam peningkatan fungsi lahan di Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah optimalisasi fungsi lahan. Optimalisasi fungsi lahan adalah usaha meningkatkan pemanfaatan sumber daya lahan yang sementara tidak diusahakan. Agrosilvopastural dapat menjadi suatu solusi dalam peningkatan dan pemanfaatan lahan secara berkesinambungan karena pada penerapannya agrosilvopastural selalu mengkombinasikan komponen tanaman tahunan (berkayu) dengan tanaman pertanian (semusim) dan sekaligus peternakan pada satu lahan yang sama. Kelompok Tani Hutan (KTH) Oelbonak terletak di Desa Sillu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang. KTH ini mengelola areal seluas 100 Ha untuk meningkatkan perekonomian setiap anggota kelompoknya. Permasalahan yang ada pada KTH Oelbonak adalah keterbatasan pemahaman anggota kelompok yang berdampak pada pengelolaan dan pemanfaatan lahan yang kurang optimal. Tujuan dari kegiatan ini adalah menambah pengetahuan anggota KTH Oelbonak dalam pemanfaatan lahan secara optimal. Kegiatan yang dilakukan demi peningkatan pemahaman anggota KTH ini adalah penyuluhan mengenai manfaat agrosilvopastural, pembuatan demplot, penanaman dan pemeliharaan komponen penyusun pada demplot agrosilvopastural.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci : </em></strong><em>optimalisasi lahan, agrosilvopastural, demplot, penyuluhan, komponen penyusun</em></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/350PENERAPAN POLA USAHA TANI KONSERVASI MELALUI PENGAYAAN BAHAN ORGANIK MENGGUNAKAN ASAM HUMAT DAN PENILAIAN KESUBURAN TANAH SECARA KUALITATIF DI KELOMPOK TANI FAJAR PAGI, KELURAHAN OESAO, KECAMATAN KUPANG TIMUR2025-01-28T16:58:57+08:00Cokorda B. D. P. Mahardikacokbagusdharma@gmail.comMarchy Pallocokbagusdharma@gmail.comWely Y. Pellocokbagusdharma@gmail.comMatheus Rupacokbagusdharma@gmail.comEndeyani VMcokbagusdharma@gmail.comMaria K. Sallicokbagusdharma@gmail.comDonatus Kanturcokbagusdharma@gmail.comMasriacokbagusdharma@gmail.comHerlyn Djuninacokbagusdharma@gmail.comRenfred Luikcokbagusdharma@gmail.comAnastasia G. Nomicokbagusdharma@gmail.com<p><em>Pengembangan model usahatani konservasi pada lahan kering mempunyai prospek yang baik, mengingat model ini dapat memberikan keuntungan yang nyata terhadap sistem usahatani antara lain dapat memperbaiki kesuburan tanah, dan menyediakan pakan serta menekan pertumbuhan gulma. Anggota kelompok tani Fajar Pagi, Kelurahan Oesao memiliki luas lahan garapan mencapai 20 Ha di mana tiap anggota rata-rata kepemilikan lahan 0,5-2 ha. Permasalahan yang dihadapi adalah petani belum memahami dengan baik tentang penggunaan pupuk organik pada usaha tani konservasi serta menilai kesuburan tanah secara kualitatif. Salah satu upaya pengkayaan adalah dengan penggunaan asam humat yang bermanfaat seperti meningkatkan struktur tanah, kapasitas tukar kation, dan penyerapan unsur hara oleh tanaman. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani terhadap pemanfaat pupuk organik yang diperkaya dan menilai kesuburan tanah secara kualitatif. Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah dan demonstrasi cara serta memberikan pelatihan kepada masyarakat sasaran. Hasil yang didapat adalah: (1) Sebagian besar (67,00%) anggota kelompok tani Fajar Pagi berusia >39-60 tahun, 33% petani sudah menamatkan pendidikannya hingga tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan hampir semua (93,00%) petani sudah pernah mengikuti kegiatan pelatihan di bidang pertanian, (2) Petani paham tentang pengayaan pupuk organik menggunakan asam humat (skor 4,17) dan mampu menilai kesuburan tanah secara kualitatif dengan prinsip sederhana (skor 4,06). Kerjasama intens bersama penyuluh sangat diharapkan untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap petani berkaitan dengan pengelolaan usaha tani konservasi secara berkelanjutan.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em> : Asam humat, kesuburan tanah, konservasi, pupuk organik</em></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/351IMPLEMENTASI TEKNOLOGI AGROFORESTRI DAN PENINGKATAN PENGETAHUAN PETANI DALAM PEMANFAATAN LAHAN NON-PRODUKTIF PADA KELOMPOK TANI NEKAMESE DESA OELTUA2025-01-28T17:06:53+08:00Melkianus Pobaspobasmelkianus03@gmail.comNi Kade Ayu Dewi Aryanipobasmelkianus03@gmail.comLuisa Moi Manekpobasmelkianus03@gmail.comAah Ahmad Almulqupobasmelkianus03@gmail.comAdrinpobasmelkianus03@gmail.comBlasius Pagapobasmelkianus03@gmail.comDina Tiara Kusumawardhanipobasmelkianus03@gmail.comEmi Renoatpobasmelkianus03@gmail.comFabianus Rantapobasmelkianus03@gmail.comFlora Evalina Ina Klerukpobasmelkianus03@gmail.comFransiskus Xaverius Dakopobasmelkianus03@gmail.comIka Kristinawantipobasmelkianus03@gmail.comJeriels Matatulapobasmelkianus03@gmail.comKristianto Wibison Sonpobasmelkianus03@gmail.comLaurentius D. W. Wardhanapobasmelkianus03@gmail.comMahardika Putra Purbapobasmelkianus03@gmail.comMeilyn R. Pathibangpobasmelkianus03@gmail.comRamses V. Elimpobasmelkianus03@gmail.comRynaldo Davinsypobasmelkianus03@gmail.comYakub Benupobasmelkianus03@gmail.comYudhistira A. N. R. Orapobasmelkianus03@gmail.com<p><em>Salah satu permasalahan yang ditemukan dalam pengelolaan lahan oleh masyarakat Kelompok Tani Nekamese di Desa Oeltua adalah masih terdapat lahan milik Kelompok Tani yang non-produktif karena dibiarkan terlantar oleh pemiliknya. Hal ini dikarenakan beberapa faktor antara lain kondisi lahan yang kering, kesuburan yang rendah, serta keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang mengelola lahan. Oleh karena itu melalui pengabdian ini dilakukan kegiatan terkait teknik pengimplementasian teknologi agroforestri dengan pola agrosilvopastura yang dibuat dalam sebuah demplot atau lahan percontohan seluas ± 800 m2 dan dilengkapi dengan sistem irigasi perpipaan. Komponen penyusun yang ditanam dipilih berdasarkan interaksi yang positif antara komponen yang satu dengan komponen lainya serta dengan lingkungnanya dan memiliki manfaat beragam yakni komponen pertanian bermanfaat untuk produksi tanaman pertanian, komponen peternakan bermanfaat untuk kebutuhan pakan ternak serta komponen kehutanan berfungsi sebagai pelindung tanah agar tidak mudah tererosi dan juga sebagai penyedia unsur hara tanah melalui fiksasi nitrogen. </em><em>Jenis tanaman dari setiap komponen yang ditanam antara lain mangga, lamtoro teramba, cendana, pepaya, rumput odot, terung, cabai, tomat dan sawi. Selain kegiatan agrosilvopastura, pada pengabdian ini juga dilakukan kegiatan sosialisasi dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan Kelompok Tani Nekamese terkait agrosilvopastura dan irigasi perpipaan dalam pemanfaatan lahan non-produktif. Untuk mengukur tingkat pengetahuan kelompok tani, tim pengabdian memberikan pre-test di awal kegiatan dan post-test di akhir kegiatan kepada seluruh anggota. Hasil rekapitulasi dan perhitungan kuesioner pada kegiatan pre-test dan post-test di ketahui bahwa tingkat pengetahuan kelompok tani nekamese terhadap agrosilvopastura dan sistem perpipaan dalam memanfaatkan lahan non-produktif mengalami peningkatan sebesar 75%..</em></p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em> : Lahan Kering, Lahan Non-Produktif, Agrosilvopastura, Irigasi Perpipaan.</em></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/352APLIKASI TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN DALAM EMBER (BUDIKDAMBER) DENGAN KONSEP YUMINA DI KELOMPOK MEKAAR LAIS MANEKAT KELURAHAN FATULULI, KECAMATAN OEBOBO, KOTA KUPANG2025-01-28T17:23:48+08:00Emanuel Destianus Banggutebanggut@gmail.comIhsan Sanggar Rahmanebanggut@gmail.comSri Rahayu Nubanebanggut@gmail.comAisyah Lukminiebanggut@gmail.comWahyuni Fanggi Tasikebanggut@gmail.comMikson M. D. Nalleebanggut@gmail.comMarlyn Yvonny S. Kallauebanggut@gmail.comShobikuliathul J. Juandaebanggut@gmail.comKlaudia Nia Seranebanggut@gmail.comHeri Murtawanebanggut@gmail.comNurul Fitri Khairaniebanggut@gmail.comTimotius Ragga Rinaebanggut@gmail.comM. Fajar Panuntunebanggut@gmail.com<p><em>Budikdamber merupakan teknik atau metode pemeliharaan ikan dan sayuran yang dilakukan secara bersama dalam suatu wadah. Jenis ikan dan sayuran yang umum digunakan pada sistem ini yaitu ikan lele dan kangkung. Lele dipilih karena memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi dan kuat serta dapat bertahan hidup di lingkungan yang tercemar. Sementara itu, kangkung dipilih karena sayuran ini tergolong murah, mudah ditanam, serta dapat tumbuh lebih cepat dibandingkan tanaman lainnya. Permasalahan yang ada meliputi: Kelompok Lais Manekat </em><em>merupakan salah satu UMKM di Kota Kupang yang seluruh anggotanya adalah perempuan (ibu rumah tangga), minimnya pengetahuan mitra tentang jenis usaha yang lain membuat mitra tidak berinovasi dengan mencoba jenis usaha lain yang lebih menghasilkan, tidak adanya lahan untuk kegiatan akuakultur. ketersediaan lahan dan air untuk proses akuakultur semakin terbatas, seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan pembangunan. Permasalahan tersebut menjadikan teknologi budidaya ikan dalam ember (budikdamber) menjadi satu program kerja yang layak untuk dijalankan. Tahapan kegiatan, yaitu : Survei Lokasi, Penyuluhan dan Pelatihan Mengenai Budikdamber, Penyuluhan dan Pelatihan Mengenai Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB), dan pendampingan untuk memastikan keberhasilan kegiatan budikdamber. Dari evaluasi kuisioner, disimpulkan bahwa pendekatan penyampaian materi yang diadopsi memberikan dampak positif terhadap peningkatan pengetahuan anggota kelompok untuk kegiatan budikdamber. Tingkat pemahaman yang mencapai lebih dari 88% setelah kegiatan menunjukkan bahwa metode penyuluhan tidak hanya informatif serta merangsang minat anggota kelompok untuk belajar lebih lanjut. Dengan demikian, keberhasilan kegiatan ini tidak hanya terletak pada jumlah anggota kelompok yang memahami materi, tetapi juga pada daya serap mereka terhadap informasi yang disampaikan</em><em>.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci:</em></strong><em> Ikan lele, Budikdamber, Kelompok Lais </em><em>Manekat</em></p> <p> </p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/353PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI HUTAN MELALUI SOSIALISASI MANGROVE, SILVOFISHERY, DAN PELATIHAN ABON CAKALANG UNTUK ADAPTASI IKLIM2025-01-28T17:39:11+08:00Riris Yuli Valentineririssinaga.kkp@gmail.comMuhamad Ali Ulatririssinaga.kkp@gmail.comZainal Usmanririssinaga.kkp@gmail.comSartika Tanggudaririssinaga.kkp@gmail.com<p><em>Adaptasi perubahan iklim dalam sektor perikanan menjadi urgensi bagi masyarakat pesisir untuk meningkatkan keberlanjutan pangan lokal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada 24 November 2023 dengan sasaran Kelompok Tani Hutan (KTH) Dalek Esa, kelompok binaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur di Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Kegiatan meliputi penyuluhan budidaya perikanan berbasis silvofishery, pemanfaatan mangrove, dan pelatihan pengolahan hasil perikanan berupa produksi abon cakalang. </em><em>Metode yang digunakan adalah pendekatan partisipatif melalui ceramah interaktif, demonstrasi, dan praktik langsung. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta tentang konsep silvofishery dan peran mangrove dari 55% menjadi 90%. Peserta juga memperoleh keterampilan baru dalam pengolahan produk perikanan berbasis lokal. </em><em>Produk olahan abon cakalang memiliki potensi ekonomi sebagai alternatif penghasilan tambahan. Kegiatan ini memberikan model pemberdayaan masyarakat yang adaptif terhadap perubahan iklim sekaligus memperkuat keberlanjutan pangan berbasis ekosistem pesisir.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>: Silvofishery</em><em>, Mangrove, Abon Cakalang, Adaptasi Iklim</em></p> <p> </p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/354PENINGKATAN NILAI TAMBAH RUMPUT LAUT SEBAGAI KETAHANAN PANGAN ADAPTIF TERHADAP IKLIM MELALUI DIVERSIFIKASI DAN TEKNOLOGI PENGERINGAN DI DESA PESISIR NUSA TENGGARA TIMUR2025-01-28T17:44:01+08:00Riris Yuli Valentineririssinaga.kkp@gmail.comSartika Tanggudaririssinaga.kkp@gmail.comDimas Rizky Hariyadiririssinaga.kkp@gmail.comZainal Usmanririssinaga.kkp@gmail.comYonatan Malio Taddaririssinaga.kkp@gmail.comMuhamad Ali Ulatririssinaga.kkp@gmail.comIrandha C. M. Siahaanririssinaga.kkp@gmail.com<p><em>Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah rumput laut sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan adaptif di wilayah pesisir Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui diversifikasi produk dan penerapan teknologi pengeringan yang lebih higienis. Kegiatan ini dilaksanakan di dua desa, yaitu Tablolong dan Tesabela. Di Desa Tablolong, program difokuskan pada pelatihan pembuatan produk olahan berbahan dasar rumput laut, seperti dodol dan mie, untuk meningkatkan nilai jual dan pendapatan masyarakat. </em><em>Di Desa Tesabela, pendekatan difokuskan pada penerapan teknik pengeringan para-para yang bertujuan meningkatkan kualitas rumput laut kering dan mengurangi kontaminasi. Metode yang digunakan mencakup sosialisasi, pelatihan praktik, serta monitoring dan evaluasi. Hasil dari kegiatan menunjukkan peningkatan kualitas produk rumput laut kering dan diversifikasi produk yang berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Integrasi antara inovasi pengolahan dan penerapan teknologi sederhana ini terbukti mampu meningkatkan kualitas produk dan pendapatan masyarakat, sekaligus menyediakan model pengembangan yang berkelanjutan untuk komunitas pesisir lainnya di NTT.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>: </em><em>ketahanan pangan adaptif, rumput laut, Nusa Tenggara Timur, diversifikasi produk, teknologi pengeringan.</em></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/356PEMBANGUNAN LIVING LAB SEBAGAI STRATEGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN VOKASI UNTUK PEMBANGUNAN PERTANIAN DI NTT2025-01-28T20:15:59+08:00Melinda R.S. Moatarosita.moata@gmail.comEuridice Abarcarosita.moata@gmail.comMarco Verschuurrosita.moata@gmail.comCardial L.O. Leo Penurosita.moata@gmail.comAgrippina A. Bellerosita.moata@gmail.comHerlyn Djuninarosita.moata@gmail.comDina T. Kusumawardhanirosita.moata@gmail.comDedet S.R. Anugrahrosita.moata@gmail.comStormy Vertygosvertygo91@gmail.com<p><em>Perkembangan jaman menuntun peran nyata dampak pendidikan vokasi bagi pembangunan daerah. Demikian halnya Politani Kupang sebagai penyelenggara pendidikan vokasi bidang pertanian sangat berperan dalam menjawab permasalahan masyarakat dan mendukung pembangunan pertanian. Oleh karena itu, melalui kerjasama Universitas terapan Van Hall Larenstein dari pendanaan pemerinatah Belanda (Nuffic) dan sharing sumber daya dari Politani Kupang, melalukan berbagai training peningkatan kapasitas dalam rangka pembangunan Living Lab. Living Lab adalah bentuk kolabrasi berbagai pihak (hexahelix collaboration: Masyarakat, Pemerintah, Perguruan Tinggi, LSM, Swasta, dan Media) </em>di <em>mana</em><em> masyarakat (petani) sebagai center dan fokus perhatian. Tujuan pembanguan Living Lab adalah untuk menghasilkan produk dan jasa yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Living Lab yang dibangun berbasis pada adaptasi iklim dan sistem pagan untuk pengembangan rantai nilai. Ada 5 sektor utama yang menjadi fokus program yaitu tanamnan pangan- hortikultura, pertanian lahan kering, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Dengan adanya Living Lab ini memudahkan riset dan implementasi pengetahuan yang nyata dan berdampak langsung pada penanganan masalah masyarakat yang pada akhirnya memperkuat sektor pertanian sebagai penyumbang PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) tertinggi daerah.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci </em></strong><em>: Politani Kupang, pertanian, Nusa Tenggara Timur</em></p> <p><em> </em></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/357OPTIMALISASI PENGELOLAAN LIMBAH TERNAK MELALUI PENYULUHAN DAN PEMBANGUNAN RUMAH PRODUKSI PUPUK BOKASHI DI KELOMPOK TANI BETEL IMAN TAP DESA BIPOLO2025-01-28T20:24:43+08:00Ima Malawatiima.malawati27@gmail.comDedet Septian Raha Anugrahima.malawati27@gmail.comNi Sri Yulianiima.malawati27@gmail.comYori Raimona Menohima.malawati27@gmail.com<p><em>Limbah</em> <em>ternak menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh kelompok Tani Betel Iman Tap yang berlokasi di Desa Bipolo Kecamatan Sulamu. Limbah kotoran sapi tersedia dalam jumlah banyak karena komoditi utama kelompok tani adalah ternak sapi, namun kelompok tani belum memiliki cukup pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola limbah tersebut. Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh kelompok tani dengan memanfaatkan limbah ternak berupa kotoran sapi sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik (pupuk bokashi). Metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah observasi, penyuluhan tentang produksi pupuk bokashi dan pembuatan rumah produksi pupuk bokashi. Penyuluhan yang dilakukan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan kelompok tani tentang cara efektif membuat pupuk bokashi dari kotoran sapi dan bahan organik lainnya. Aspek berikutnya yaitu pembuatan atau pembangunan rumah produksi sebagai fasilitas untuk pengolahan pupuk bokashi. Dengan adanya rumah produksi, diharapkan kelompok tani memiliki fasilitas yang memadai dalam pengolahan limbah ternak secara mandiri dan optimal sehingga produksi pupuk bokashi dapat berkelanjutan dan pupuk yang dihasilkan lebih berkualitas. Selain itu, penyuluhan membantu meningkatkan kapasitas petani dalam mengelola limbah ternak, mengurangi polusi lingkungan dan meminimalkan ketergantungan pada pupuk kimia yang berpotensi merusak ekosistem. Kegiatan ini diharapkan mampu mendukung upaya pertanian organik dan berkelanjutan, sekaligus memberikan nilai ekonomi tambahan bagi kelompok tani melalui produksi pupuk bokashi yang selanjutnya dapat dijual dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan kelompok tani.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci </em></strong><em>: limbah ternak, bokashi, penyuluhan, rumah produksi</em></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/358PASCA PANEN KOPI ARABIKA DI KELOMPOK TANI TITBOK KELURAHAN LELOGAMA KECAMATAN AMFOANG SELATAN KABUPATEN KUPANG2025-01-28T20:30:08+08:00Zulianatul Hidayahsyarenid81@gmail.comEny Idayatisyarenid81@gmail.comAgrippina Agnes Bellesyarenid81@gmail.comMarthen Y. Saubakisyarenid81@gmail.comJulianus Disingsyarenid81@gmail.comSenni J. Bungasyarenid81@gmail.com<p><em>Kelompok tani Tibok berada di kelurahan Lelogama merupakan petani kopi beranggotakan 27 orang dengan luas lahan perkebunan 28 Ha dan panen kopi mencapai 10 ton. </em><em>Lahan perkebunan kopi tidak hanya ditanami kopi tetapi terdapat tanaman lain seperti kenari. Jenis kopi yang dibudidayakan adalah kopi Arabika dengan pasca panen metode natural. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pasca panen kopi Arabika di Kelompok Tani Titbok, Kelurahan Lelogama, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang melalui serangkaian kegiatan pelatihan penanganan pasca panen yang baik serta lebih beragam sesuai kebutukan pasar, terdiri dari tahapan proses sortir, pengeringan, hingga penyimpanan. Selain itu, dilakukan pula demonstrasi penggunaan alat pulping, sortasi, dan pengering sederhana serta pemberian bantuan berupa alat-alat pasca panen. Hasil dari pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan nilai jual kopi produksi petani, sehingga kesejahteraan petani dapat meningkat. </em></p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em> : </em><em>Kopi Arabika, Pascapanen, Kualitas</em></p> <p><em> </em></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/359PEMBUATAN SILASE HIJAUAN SEBAGAI PAKAN TERNAK DI DESA BIPOLO, KECAMATAN SULAMU, KABUPATEN KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR2025-01-28T20:37:04+08:00Aholiab Aoetpahaoetpah@yahoo.comBernadete Kotenaoetpah@yahoo.comCatootjie L. Nalleaoetpah@yahoo.comAsrulaoetpah@yahoo.comHeldaaoetpah@yahoo.comVivin Se'uaoetpah@yahoo.comAgustinus Pagaaoetpah@yahoo.comYelly M. Mulikaoetpah@yahoo.com<p><em>Kegiatan diseminasi ini bertujuan untuk memperkenalkan silase hijauan dan prosedur pembuatannya kepada kelompok peternak ImanTap di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. </em><em>Silase adalah hijauan pakan yang difermentasi; salah satu teknologi pengolahan untuk memperpanjang masa simpan bahan pakan. </em><em>Metode diseminasi yang digunakan yaitu penyuluhan, demonstrasi dan diskusi interaktif. Materi penyuluhan menjelaskan manfaat, alat dan bahan pakan dan prosedur pembuatan silase. Bahan baku pakan berupa hijauan rumput gajah, dedak padi dan jagung giling. Alat yang digunakan berupa silo, terpal, timbangan, parang dan plastik penutup. Demonstrasi kegiatan difokuskan pada pengenalan bahan baku pakan, persiapan alat dan prosedur pembuatan silase. Peserta langsung mempraktekkan cara pembuatan silase di bawah pendampingan nara sumber. Diskusi interaktif berlangsung selama proses pembuatan dan setelah hasil silase dibongkar pada akhir masa fermentasi. Hasil yang diperoleh dibagi menjadi dua yaitu kualitas silase dan respon peserta terhadap kegiatan yang diikuti. Kualitas silase setelah fermentasi 21 hari yaitu berbau harum, warna hijau kecokelatan, tekstur lembut, tidak berjamur, disukai ternak dan pH di antara 3,6-4,2. Pengetahuan peternak bertambah dengan indikator peternak dapat menyebutkan jenis bahan baku pakan dan alat yang digunakan. Ketrampilan peserta dinilai dari antusiasme dalam berpartisipasi dan kemampuan memproduksi silase sesuai prosedur yang benar. Keberlanjutan kegiatan dinilai dari ketertarikian para peternak terhadap pembuatan dan pemanfaatan silase. Melalui program diseminasi ini, diharapkan teknologi pembuatan silase diterapkan lebih luas di Kecamatan Sulamu guna mendukung pengembangan peternakan yang berkelanjutan.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em> : Hijauan, Silase, Fermentasi, partisipasi peternak</em></p> <p><em> </em></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/361PENGUATAN KELOMPOK USAHA KECIL MENENGAH (UKM) PANBERS MELALUI PENERAPAN ADMINISTRASI BERBASIS DIGITAL2025-01-28T20:48:54+08:00Alexander Simon Tanodyalextanody@yahoo.co.idSeptinus Mendrofaalextanody@yahoo.co.idMelkianus Teddison Bulanalextanody@yahoo.co.idSri Imelda Edoalextanody@yahoo.co.idIda Ayu Lochana Dewialextanody@yahoo.co.idNaharuddin Srialextanody@yahoo.co.idSusanti Maria Yosefa Salualextanody@yahoo.co.idWahyu Dani Swarialextanody@yahoo.co.idNorsem Nehemia Malafualextanody@yahoo.co.idJenike Gracelia Nokealextanody@yahoo.co.idOli Gretia Nitsaealextanody@yahoo.co.idProtus Hyasintus Asalangalextanody@yahoo.co.id<p><em>Usaha Kecil Menegah (UKM) Panbers merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang pengolahan hasil perikanan di Kota Kupang. Salah satu permasalahan mendasar yang dihadapi UKM yang telah beroperasi sejak tahun 2019 ini adalah masih kurangnya kapasitas sumberdaya manusia dalam pengelolaan administrasi keuangan. Hasil wawancara menunjukkan bahwa administrasi keuangan masih dilakukan secara konvensional yang menyebabkan informasi keuangan belum disajikan secara terstruktur dan sistematis dalam rangka mewujudkan prinsip tranparansi dan akuntabilitas usaha. Hal ini berdampak pada ketidakteraturan dalam pengelolaan keuangan kelompok usaha. Solusi yang ditawarkan melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Program Studi Agribisnis Perikanan, Jurusan Perikanan dan Kelautan Politani Kupang adalah dengan melakukan pelatihan administrasi keuangan berbasis digital. Pelatihan ini bertujuan meningkatan kapasitas sumberdaya manusia UKM Panbers dalam mengelola administrasi keuangan berbasis digital secara profesional. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa seluruh anggota UKM Panbers telah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola administrasi keuangan secara digital berbasis aplikasi microsoft excel. Capaian ini diharapkan berkontribusi signifkan dalam pengembangan usaha pengolahan produk perikanan pada UKM Panbers demi kemajuan unit usaha untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok.</em></p> <p><strong><em>Kata Kunci: </em></strong><em>penguatan, panbers, administrasi, digital.</em></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/362PEMBERDAYAAN KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM) PADA KELOMPOK TANI BATU KARANG KESETNANA 2025-01-28T20:56:49+08:00Heny M. C. Sinehenysine2019@gmail.comI Komang Sudarmahenysine2019@gmail.comMicha Snoverson Ratu Rihihenysine2019@gmail.comSuryawatihenysine2019@gmail.comEko H. A. Juwaningsihhenysine2019@gmail.comLena Walunguruhenysine2019@gmail.comNova D. Lussyhenysine2019@gmail.comTri Luchi Proklamitahenysine2019@gmail.comAli Hasanhenysine2019@gmail.comYosefina Lewarhenysine2019@gmail.comLaurensius Leharhenysine2019@gmail.comZainal Arifinhenysine2019@gmail.comBonik K. Amalohenysine2019@gmail.comSusniwanhenysine2019@gmail.comViona Nainggolanhenysine2019@gmail.com<p><em>Penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus oleh petani menyebabkan penurunan kesuburan tanah dan defisiensi unsur hara. Petani anggota Kelompok Tani Batu Karang di Desa Kesetnana, yang bergantung pada pupuk anorganik, menghadapi tantangan terkait harga yang cukup mahal dan kurangnya pengetahuan tentang cara pembuatan pupuk organik. Mereka belum mengetahui cara memanfaatkan sampah organik sebagai pupuk yang bermanfaat, serta belum ada transfer ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terkait pembuatan bokashi dan Pupuk Organik Cair (POC). Untuk mengatasi permasalahan ini, dilaksanakan kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan tujuan agar petani Batu Karang dapat mengolah limbah organik menjadi bokashi dan POC sebagai pupuk bagi tanah pertanian. Pelaksanaan PKM ini melibatkan edukasi kepada petani tentang cara memanfaatkan sampah organik dari lingkungan sekitar, seperti sisa sayuran, buah, dan daun kering, yang kemudian diolah menjadi bokashi dan POC. Penggunaan decomposer Effective Microorganism 4 (EM4) membantu mempercepat proses pengomposan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa pembuatan bokashi dan POC berjalan dengan baik, menghasilkan produk dengan ciri berwarna cokelat kehitaman, tekstur remah, dan aroma seperti bau tanah. Kegiatan ini berhasil memberikan informasi dan pemahaman kepada mitra tentang pemanfaatan limbah organik sebagai pupuk. Dengan demikian, petani kini dapat memanfaatkan limbah organik di sekitar lahan untuk menghasilkan bokashi dan POC yang siap digunakan, mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik, dan mendukung pertanian yang lebih ramah lingkungan serta berkelanjutan.</em></p> <p><strong><em>Kata Kunci:</em></strong><em> Pupuk Bokashi, Pupuk Organik Cair</em></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/363PENGEMBANGAN SISTEM TEKNOLOGI PERTANIAN KONSERVASI DI SMK NEGERI 1 AMARASI2025-01-28T21:08:00+08:00Antonius Jehematantoniusjehemat@gmail.comStefanus M. Kuangantoniusjehemat@gmail.comBasry Yadi Tangantoniusjehemat@gmail.comJemseng C. Abinenoantoniusjehemat@gmail.comAlfred U. K. Ngajiantoniusjehemat@gmail.comAidamel A. G. M. Takalapetaantoniusjehemat@gmail.comNimrot E. M. Neonufaantoniusjehemat@gmail.comMaria S. Medhoantoniusjehemat@gmail.comMelinda R. S. Moataantoniusjehemat@gmail.comNoldin M. Abollaantoniusjehemat@gmail.comYason E. Benuantoniusjehemat@gmail.comMagfira Syarifuddinantoniusjehemat@gmail.comPaul Pasauantoniusjehemat@gmail.comWelyanto Boboyantoniusjehemat@gmail.comYosephus F. da Lopezantoniusjehemat@gmail.comDeorosari E. Takeneantoniusjehemat@gmail.comBuce J. P. Tariantoniusjehemat@gmail.comAdriana D. N. Agalakariantoniusjehemat@gmail.com<p><em>Kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat, dilakukan di kebun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I Amarasi, Desa Tesbatan II, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, dengan tema utamanya adalah pengembangan sistem teknologi pertanian konservasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah memperluas penyebaran teknologi sistem pertanian berbasis konservasi tanah dan air, sebagai teknologi khas lahan kering. Di samping itu, meningkatkan daya dukung penyelenggaraan pedidikan di SMK Negeri I Amarasi, serta memperkuat kemitraan antara SMK dengan perguruan tinggi Politeknik Pertanian Ngeeri Kupang. Bentuk nyata kegiatan penerapan: teknologi irigasi tetes, penggunaan mulsa hitam perak dan mulsa organik, dan pembuatan pupuk bokashi. Semua kegiatan ini dilaksanakan secara terpadu dalam dalam bentuk pola tanam lorong (aley croping) dan berbasis konsep pengembangan teknologi pertanian konservasi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah survey, demonstrasi plot, penyuluhan, dan studi pustaka. Untuk mengetahui level ketercapaiannya maka digunakan metode penskoringan sederhana skala 1-3, yang menerangkan 3 level kategori hasil, yaitu ketercapaian, yaitu, kategori lebih rendah dari target (1), kategori sama dengan target (2), dan lebih tinggi dari target (3). Hasil kegaitan ini adalah paket instalasi irigasi tetes sudah sudah terinstalasi, model pola tanam berbasis konservasi terintroduksi, dan mitra sudah menerima hasilnya secara ekonomis berupa penjualan produk hortikultura, pupuk bokasi. Berdasarkan penskoringan, maka diperoleh level ketercapaian pada kategori lebih tinggi dari target (rata-rata skor 2,8). Di samping itu, kegiatan ini dapat diterima dan diadopsi dengan baik oleh mitra karena proses produksi tanaman dan pupuk bokashi terus berjalan.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci:</em></strong> <em>pengembangan, teknologi, pertanian konservasi.</em></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/364PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI BERKAT DESA BILOTO KECAMATAN MOLLO SELATAN KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN TENTANG PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN, HEMAT AIR DAN AGROWISATA2025-01-28T21:20:41+08:00Chris N. Namahchrisnamah25@gmail.comSiviardus Marjayachrisnamah25@gmail.comKrisna Setiawanchrisnamah25@gmail.comDina V. Sinlaechrisnamah25@gmail.comM. Basrichrisnamah25@gmail.comFerdy A.I. Fallochrisnamah25@gmail.comHaryati M. Sangadjichrisnamah25@gmail.comMelgiana S. Medahchrisnamah25@gmail.comGregorius G. Bataforchrisnamah25@gmail.comJohny A. Koylalchrisnamah25@gmail.comStefanus M. Kuangchrisnamah25@gmail.com<p><em>Kelompok Tani Berkat desa Biloto, Kecamatan Mollo Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan </em><em>adalah kelompok tani Pemula yang beranggotakan 15 orang (8 wanita dan 7 Pria) dibentuk pada tahun 2020. Dari setiap kepala keluarga dalam kelompok ini memiliki lahan seluas ± 500 M<sup>2</sup>. Pada musim penghujan, lahan ditanami Jagung, kacang-kacangan dan singkong. lahan milik Ketua Kelompok Tani Berkat seluas ± 500 m2 juga ditanami Jagung, dan lahan lainnnya di sekitar pekarangan rumah ditanami komoditi lainnya seperti :lombok, pepaya, pakan ternak</em><em>, dan lain sebagainya. Selain itu juga terdapat Kandang Ternak Sapi hampir disetiap anggota kelompok dengan ternak berkisar 2-6 ekor. Tergolong dalam kelas kelompok pemula, maka anggota kelompok belum sepenuhnya aktif (masih bekerja secara mandiri), pemimpin formal (ketua kelompok) aktif dan kegiatan kelompok masih bersifat informatif. Pada prinsipnya Kelompok Tani Berkat belum pernah mendapat penyuluhan/pelatihan tentang teknis pertanian (hulu hingga hilir). Pola usahatani kelompok sangat bergantung pada sumber air pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau petani dalam kelompok ini melanjutkan usahatani tanaman buah (pepaya, siri, sirsak, singkong) untuk dipasarkan ke pasar-pasar. Program Studi Pengelolaan Agribisnis melalui Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM), melakukan Demonstrasi dan Pelatihan tentang Teknologi Budidaya Hemat Air (Mulsa Plastik dan Penyediaan Profil Tank untuk menampung air), Model Pertanian Ramah Lingkungan (Pembuatan Bokashi) dan Penggunaan Media Elektronik untuk Promosi Produk yang dihasilkan. Selain itu juga diperkenalkan tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi (strobery, terung, pare, cabe, terung ungu, kangkung dan sawi</em><em>). Diharapkan ke depannya Kelompok tani Berkat menjadi Kelompok Mandiri dengan lahan pertaniannya, Model Agrowisata karena letaknya strategis di jalur Internasional (Trans Timor Barat - Timor Leste).</em></p> <p><strong><em>Kata Kunci</em></strong><em>: Agrowisata, Ramah Lingkungan, Hemat Air</em></p> <p> </p> <p> </p> <p> </p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/365PENINGKATAN KAPASITAS PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH MENJADI PUPUK KOMPOS DI DESA SUAK BARU, SIMEULUE2025-01-28T21:29:11+08:00Herri Darsanherri.darsan@utu.ac.idEko Agus Suyonoherri.darsan@utu.ac.idRaden Wisnu Nurcahyoherri.darsan@utu.ac.idAdhy Kurniawanherri.darsan@utu.ac.idYuliatul Muslimahherri.darsan@utu.ac.idRudi Hermiherri.darsan@utu.ac.idMuhammad Haikaherri.darsan@utu.ac.idNuzul Baroqaherri.darsan@utu.ac.idMuhammad Irjaherri.darsan@utu.ac.id<p><em>Desa Suak Baru, Simeulue, menghadapi masalah pengelolaan sampah di kawasan wisata Pantai Suak Baru yang mengancam kesehatan dan daya tarik wisata karena kurangnya fasilitas pengelolaan yang memadai. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sampah berbasis teknologi melalui metode komposting dan daur ulang plastik. Kegiatan ini meliputi sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, dan evaluasi keberlanjutan program. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang lebih baik. Teknologi pencacah sampah organik dan plastik membantu mengurangi volume sampah dan menghasilkan produk yang bernilai ekonomi, seperti pupuk kompos. Partisipasi aktif masyarakat dan dukungan pemerintah diharapkan dapat memastikan keberlanjutan program ini untuk lingkungan yang lebih bersih dan peningkatan kesejahteraan ekonomi lokal</em>.</p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>: pengelolaan sampah, teknologi, komposting, daur ulang, Simeulue</em></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/366PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LEWAT PENERAPAN METODE JARING ANAKONDA ROTE UNTUK PENYEDIAAN BIBIT RUMPUT LAUT DI DESA HOLULAI KABUPATEN ROTE NDAO2025-01-28T21:57:34+08:00Donny Mercys Bessiebessiedonny.25@gmail.comGodlief F. Neonufabessiedonny.25@gmail.comUmbu P. L. Dawabessiedonny.25@gmail.comFredrik J. Haba Bungabessiedonny.25@gmail.comEka M. I. Seselibessiedonny.25@gmail.comJusuf Aboladakabessiedonny.25@gmail.comNorci Beehbessiedonny.25@gmail.comSusy Herawatybessiedonny.25@gmail.comTwenfosel O. Dami Datobessiedonny.25@gmail.comNina Jeny Lapinanggabessiedonny.25@gmail.com<p><em>Salah satu komoditas budidaya laut yang saat ini menjadi komoditas andalan di Kabupaten Rote Ndao khususnya di Desa Holulai, dan memiliki prospek pasar adalah rumput laut. Namun pada umumnya, kegiatan budidaya rumput laut di desa ini masih ditemukan adanya gangguan pada pertumbuhan rumput laut. </em><em>Secara spesifik kendala utama yang dihadapi mitra dalam usaha budidaya rumput laut di Desa Holulai yaitu, </em><em>Pertama: ketidaktersediaan kebun bibit unggul yang bisa mensuplai kebutuhan bibit pembudidaya di desa ini, bibit yang dipakai selama bertahun-tahun merupakan hasil stek dari bibit yang ditanam sebelumnya dan tidak lagi diketahui umurnya walaupun secara visual bibit rumput laut terlihat muda namun sel-selnya telah menua. </em><em>Kedua: metode budidaya masih sangat konvensional yaitu lepas dasar tanpa adanya intervensi pengembangan metode terutama untuk penyediaan kebun bibit yang berkelanjutan. </em><em>Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi, simulasi/latihan, demplot, dan pendampingan. Metode Jaring Anakonda Rote ini dirancang khusus untuk budidaya kebun bibit rumput laut, karena melindungi bibit rumput laut dari herbivora (ikan dan penyu). Dengan penerapan inovasi ini maka ketersediaan bibit bisa terjaga untuk musim tanam berikutnya, serta terhindar dari hama Ikan Baronang (Siganus guttatus) di mana Perairan Desa Holulai yang terletak dibagian Utara Pulau Rote merupakan alur migrasi Ikan Baronang. Juga melalui aplikasi Metode Jaring Anakonda Rote dan introduksi kultivar baru (bibit kultur jaringan), terjadi peningkatan produksi bibit rumput laut sebesar 75,25%.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>: Anakonda Rote, bibit, </em><em>rumput laut, Desa Holulai.</em></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/368PENINGKATAN KAPASITAS USAHA TANI MELALUI PENERAPAN SISTEM PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN YANG BERKELANJUTAN DI KELURAHAN KOLHUA2025-01-28T22:07:08+08:00Chatlynbi T. Br. Pandjaitanchatlynpandjaitan@gmail.comEster Ruchama Jellachatlynpandjaitan@gmail.comJemrifs H. H. Sonbaichatlynpandjaitan@gmail.com<p><em>Mayoritas masyarakat Kelurahan Kolhua bekerja sebagai petani dan sebagian besar petani masih bergantung pada penggunaan pupuk anorganik atau kimia padahal penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan dalam jangka panjang justru akan menimbulkan efek negatif. Penggunaan pupuk kimia sintetis dengan dosis yang berlebihan dan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan pencemaran lingkungan selain itu menyebabkan produktivitas lahan menurun dan mikroorganisme penyubur tanah berkurang. Dalam rangka membantu masyarakat Kel. Kolhua meningkatkan produktivitas, Tim Dosen Jurusan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Politeknik</em><em> Pertanian Negeri Kupang menginisiasi program pengabdian kepada masyarakat dengan penerapan sistem pertanian ramah lingkungan. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi pertanian ramah lingkungan yang dapat meningkatkan produksi dan jenis produk hortikultura sehingga dapat meningkatkan produktivitas petani secara keseluruhan Pertanian ramah lingkungan merupakan sistem pertanian berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan produktivitas tinggi dengan memperhatikan pasokan hara dari penggunaan bahan organik, minimalisasi ketergantungan pada pupuk anorganik, perbaikan biota tanah, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) berdasarkan kondisi ekologi, dan diversifikasi tanaman. Kegiatan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: </em><em>a) Identifikasi masalah, b) Penyuluhan dan pembuatan demplot percontohan teknologi pertanian ramah lingkungan,</em><em>c) Kegiatan monitoring dan Dalam upaya mencapai pertanian berkelanjutan, teknik-teknik ramah lingkungan telah diterapkan di kelurahan Kolhua berupa: penerapan teknologi irigasi tetes, </em><em>ekoenzim, pembuatan pestisida nabati, perangkap hama dan pembuatan bokashi. Penerapan teknologi pertanian ramah lingkungan di kelurahan Kolhua telah terbukti meningkatkan produksi hortikultura secara keseluruhan. Selain manfaat kesehatan yang diperoleh konsumen dari penerapan sistem pertanian yang lebih rendah tingkat pencemaran, pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan dan profitabilitas petani.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci </em></strong><em>:Pertanian ramah lingkungan, pestisida nabati, pupuk organik, ekoenzim</em></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/444PEMANFAATAN PEKARANGAN SEBAGAI DAPUR HIDUP UNTUK PEREMPUAN DOHAWU2025-02-03T21:47:38+08:00Reymon Fanggidaemooy_ch@yahoo.co.idLenny M. Mooymooy_ch@yahoo.co.idMelany M. W. Rodjo Wadumooy_ch@yahoo.co.id<p><em>Program Komunitas Kupang Batanam dengan judul Mendorong Pertanian Berkelanjutan untuk Perempuan Sabu Raijua yang didanai oleh GEF SGP Fase VII mempunyai tujuan untuk terciptanya ketahanan pangan keluarga berbasis ramah lingkungan. Tantangan ekologis, sosial dan ekonomi dalam kegiatan ini adalah a) belum terlihat adanya ragam sayuran yang terdapat di pekarangan dan jumlah konsumsi sayuran dalam seminggu berkisar 1-3 kali, b) masih terbatasnya pengetahuan perempuan Dohawu di desa sasaran tentang pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik dan c) biaya pembelian sayuran masih dilakukan setiap hari (Rp. 10.000-20.000/hari) dan itu pasti karena keterbatasan sayuran. Target luaran utama adalah 1) terdapat 60 perempuan Dohawu yang dapat memanfaatkan pekarangan sebagai dapur hidup 2) minimal 95% perempuan Dohawu dapat membuat 40 L pupuk organik cair setiap 2 bulan 3) minimal 95% perempuan Dohawu dapat mengurangi pengeluaran membeli sayur. </em><em>Pelaksanaan program dimulai tahun 2023-2025 meliputi sosialisasi, pemantapan kelompok, penyuluhan dan pelatihan, penerapan, pendampingan, monitoring-evaluasi dan exit strategi. Hasil yang diperoleh yaitu a) terdapat 60 perempuan Dohawu yang memanfaatkan pekarangan sebagai dapur hidup dengan luasan 1-2 are/orang di desa Eilogo, Matei dan Pedero, b) 100% perempuan Dohawu dapat membuat pupuk organik cair 40 L setiap dua bulan dan c) 100% perempuan Dohawu dapat menghemat uang belanja untuk membeli sayur sebesar Rp. 300.000 – 450.000,./bulan</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Kata kunci:</em></strong><em> pertanian pekarangan, dapur hidup, berkelanjutan, perempuan Dohawu</em></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdianhttp://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/445PENERAPAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN BERBASIS PANGAN LOKAL PADA KELOMPOK TANI TALOITAN DI DESA FATUMONAS KECAMATAN AMFOANG TENGAH KABUPATEN KUPANG2025-02-03T22:16:32+08:00John T. Kana Tirijohntibokanatiri@gmail.comKartiwanjohntibokanatiri@gmail.comNaema Borajohntibokanatiri@gmail.comRikka W. Sirjohntibokanatiri@gmail.comLudia S. Gasongjohntibokanatiri@gmail.com<p><em>Kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) di Kelompok Tani Taloitan Desa Fatumonas Kabupaten Kupang bertujuan untuk memberdayakan para anggota Teompok Tani dan Ibu-Ibu PKK dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah bahan hasil pertanian sebagai upaya untuk memanfaatkan potensi pangan lokal yaitu pisang, ubi kayu, ubi petatas serta daun kelor untuk diolah menjadi produk olahan yang bernilai gizi, daya simpan lama dan mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi. Dengan demikian akan meningkatkan pendapatan keluarga sehingga dapat membangun ekonomi pedesaan. Target utama pendampingan terhadap kelompok Tani Taloitan dan Ibu-Ibu PKK adalah agar kelompok dapat mandiri memproduksi produk olahan berbasis pisang, ubi kayu, ubi petatas serta daun kelor menjadi produk dengan masa simpan yang dapat dikendalikan sehingga selain meningkatkan nilai gizi produk dan juga nilai ekonomi dengan dipasarkan di sekitar tempat tinggal kelompok mitra agar pekerjaan rumah tangga sehari-hari masih dapat dilaksanakan. Selain kegiatan olahan produk lokal, juga dilaksanakan penyuluhan tentang pentingnya pengaplikasian keamanan pangan selama proses produksi. </em><em>Mitra juga dibekali tentang pengetahuan tentang kemasan dan desain label untuk produk yang akan diproduksi. Kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) diharapkan tercipta wirausahawan di desa yang memiliki kesediaan untuk menjadi bagian dari solusi terhadap permasalahan sosial seperti ekonomi, minimnya pemanfaatan potensi lokal pertanian maupun kontinyuitas produksi pangan khas desa Fatumonas. </em><em>Kapasitas dari anggota kelompok Tani dan Ibu-Ibu PKK diharapkan dapat memobilisasi elemen masyarakat desa menjadi bagian penting dalam proses menggerakkan desa. Dampaknya adalah adanya nilai tambah bagi desa yang muncul dari kemampuan kolektif untuk mendayagunakan potensi maupun aset pertanian lokal di desa.</em></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>Kata kunci:</em></strong><em> pangan lokal, kelompok tani taloitan, pengolahan pangan</em></p> <p><em> </em></p>2024-12-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdian