http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/issue/feedProsiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdian2024-02-15T01:29:56+08:00Basry Yadi Tangbasrytang@gmail.comOpen Journal Systems<p>Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Pengabdian (PSNB) merupakan media publikasi ilmiah hasil-hasil pengabdian bidang Pertanian Terapan yang telah dipresentasikan pada konferensi seminar nasional hasil penelitian dan pengabdian yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) Politeknik Pertanian Negeri Kupang.</p> <p>PSNB saat ini telah memiliki e-ISSN (<em>International Standard Serial Number</em>) terdaftar pada BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dengan nomor 2987-7687 sesuai SK penerbitan Nomor <a href="https://drive.google.com/file/d/1kPxhl3hZC0dsxepaWIoLIid4VqK5Y7lt/view?usp=drive_link">29877687/II.7.4/SK.ISSN/06/2023</a></p> <p>PSNB terbit 1 (satu) kali setiap tahunnya setiap bulan Desember dalam terbitan versi online. Edisi pertama Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdian adalah Edisi Cetak pada Desember 2018 sampai dengan Edisi Ke-3 (Desember 2020). Namun mulai dari Edisi Ke-4 (Desember 2022) dan seterusnya hanya diterbitkan dalam versi online.</p>http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/295Halaman Sampul dan Daftar Isi2024-02-15T01:29:56+08:00Admin CBDPMcokbagusdharma@gmail.com<p><strong>SEMINAR NASIONAL </strong><strong>HASIL-HASIL </strong><strong>PENELITIAN</strong></p> <p><strong>PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT</strong></p> <p><strong>POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>TEMA</strong><strong>:</strong></p> <p>INOVASI & TEKNOLOGI PERTANIAN UNTUK MEWUJUDKAN SISTEM PANGAN BERKELANJUTAN</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>IS</strong><strong>SN</strong><strong> : 2986-3694</strong></p> <p><strong>Volume 6 Nomor (1) Tahun 2023</strong></p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/224PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BIOFLOCK PADA USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA EBAN, KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA2024-02-13T21:52:15+08:00Debora Victoria Liubanadebivictoria16@gmail.comRobertus Imanuel Bettydebivictoria16@gmail.com<p>Pengembangan teknologi bioflock pada usaha budidaya lele di Desa Eban, Kabupaten Timor Tengah Utara <br>mengalami kesulitan karena keterbatasan lahan. Keterbatasan kepemilikan lahan diperlukan pemikiran cermat <br>dalam upaya pemberdayaannya untuk suatu hal yang produktif. Salah satu pilihan tepat agar masih dapat <br>berbudidaya di lahan yang terbatas adalah budidaya ikan dengan sistim bioflok. Program ini dilakukan dengan <br>metode pelatihan dan pendampingan. Pelatihan meliputi pelatihan pembuatan kolam bioflock dan pelatihan <br>budidaya manajemen ikan lele sementara pendampingan dilakukan pelatihan-pelatihan pembuatan kolam <br>bioflock, budidaya lele, pemasaran dan analisis keuangannya. Hasil kegiatan penerapan teknologi telah <br>memberikan dampak yang positif dengan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok <br>dalam mengadopsi teknologi bioflok pada budidaya ikan lele. Pengetahuan yang didapat juga langsung <br>diterapkan dengan adanya kolam demplot sehingga dapat langsung dipraktekkan.</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/225TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DI KELURAHAN FATUKOA2024-02-13T23:17:56+08:00Jacqualine Arriani Bunga, Yohannis Harry Dimu Heo, Origenes Boy Kapitanjacqualinebunga@gmail.com<p>Kegiatan Penerapan Ipteks Masyarakat (PIM) Program Studi Tanaman Pangan dan Hortikultura <br>(TPH) di Kelompok Tani Naotit, Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, bertujuan <br>untuk menerapkan teknologi budidaya tanaman pangan dan hortikultura yang benar. Komoditi yang <br>dibudidayakan adalah padi, jagung, tomat, cabai besar, kacang panjang, buncis, mentimun, terung, <br>bayam, sawi, dan kangkung. Pemahaman tentang budidaya tanaman masih terbatas, namun petani <br>memiliki motivasi kuat untuk meningkatkan pengetahuannya mengelola usahatani. Sumber air dari <br>sumur dan mata air, belum dimanfaatkan secara optimal. Pemanfaatan lahan masih terbatas, bahkan <br>beberapa petak lahan dibiarkan tidak produktif hanya ditumbuhi gulma. Produksi tanaman masih <br>minim, hanya cukup untuk kebutuhan rumah tangga. Berangkat dari masalah tersebut maka dilakukan <br>penyuluhan dan pelatihan yang berkaitan dengan teknik budidaya tanaman yang benar. Penyiraman <br>yang awalnya dilakukan secara manual dengan menimba, memikul dan menyiram tanaman, dalam<br>pendampingan petani mulai melakukan penyiraman dengan menggunakan mesin, menyambung pipa <br>dari sumber mata air dan disalurkan melalui pipa/selang ke pertanaman. Petani juga mengetahui cara <br>pencegahan erosi melalui konservasi lahan. Petani mulai memperbaiki teknik budidaya tanaman <br>dengan membuat bedengan yang benar, jarak tanam yang sesuai, penggunaan pupuk organik (bokashi <br>dan pupuk organik cair), eco enzim, pestisida nabati dari sumber daya yang ada di sekitar lahan, <br>pemasangan perangkap hama untuk mencegah kehilangan hasil tanaman, manajemen usaha tani yang <br>baik, serta pembukuan sederhana dalam melakukan usahatani. Lahan mulai dikelola secara maksimal, <br>dengan menanam komoditi sesuai permintaan pasar, sehingga pendapatan petani semakin meningkat. <br>Pengetahuan yang telah diperoleh petani di Kelompok Tani Naotit diharapkan dapat menjadi contoh <br>bagi kelompok tani lain di sekitarnya</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/226PENERAPAN TEKNOLOGI PETERNAKAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TERNAK DAN KEMANDIRIAN EKONOMI KELOMPOK TANI INGAT AKU KELURAHAN NAIONI2024-02-13T23:20:50+08:00Monica Canadianti, Melkianus Dedimus Same Randu, Ni Sri Yulianideddy_randu@yahoo.co.id<p>Kelompok tani Ingat Aku merupakan salah satu kelompok tani yang sudah cukup lama berdiri di Kelurahan <br>Naioni, Kecamatan Alak, Kota Kupang. Kelompok tani Ingat Aku dibentuk sejak tahun 1997 dan dengan jumlah <br>anggota sebanyak 11 orang, dan memiliki usaha di bidang hortikultura dan peternakan. Permasalahan terkait <br>bidang peternakan yang dialami kelompok tani Ingat Aku antara lain waktu paronisasi yang panjang karena mitra <br>berdasarkan pengalaman turun-temurun hanya memberikan pakan berupa hijauan dan limbah pertanian tanaman <br>pangan, ketersediaan pakan yang berfluktuasi dan berpengaruh terhadap rendahnya produktivitas ternak, serta <br>kondisi kandang sapi milik mitra yang kotor sehingga memengaruhi terhadap kenyamanan maupun kesehatan <br>ternak. Solusi untuk mengatasi berbagai masalah tersebut dilakukan melalui Penerapan Iptek Masyarakat (PIM) <br>di kelompok tani Ingat Aku. Metode Kegiatan PIM meliputi penyuluhan dan pelatihan terkait manajemen <br>penggemukan sapi potong, pembuatan konsentrat ternak sapi, pembuatan fermentasi jerami padi untuk pakan <br>sapi, serta pembuatan fermentasi batang pisang untuk pakan ternak babi. Hasil atau luaran yang diperoleh dari <br>PIM ini adalah produk konsentrat ternak sapi sebanyak 30 kg, jerami padi fermentasi sebanyak 300 kg, fermentasi <br>batang pisang sebanyak 25 kg, serta peningkatan pengetahuan maupun keterampilan anggota kelompok tani <br>dalam manajemen penggemukan sapi dan pengolahan limbah pertanian tanaman pangan dalam rangka <br>membantu memenuhi kebutuhan pakan yang berkelanjutan sepanjang tahun.</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/227PENGGUNAAN LIMBAH URINE SAPI SEBAGAI BIOURINE YANG RAMAH LINGKUNGAN2024-02-13T23:23:05+08:00Helda, Bernadetta B Koten, Asrul, Cytske Sabuna, Stormy Vertygoheldasyarif@gmail.com<p>Penerapan Iptek pada Masyarakat (PIM) dilaksanakan di kelompok Tani Tate’Un Monit . Penerapan Iptek pada <br>Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada peternak/masyarakat untuk membuat pupuk <br>organic cair (biourin) yang berasal dari limbah urin sapi, memberikan prinsip-prinsip dasar yang harus <br>diperhatikan dalam pembuatan pupuk organik cair. Selain itu tujuan dari pelaksanaan PIM ini adalah untuk <br>meningkatkan wawasan fikir kepada anggota kelompok tani Tate’Un Monit untuk memanfaatkan Biourin <br>sebagai pupuk organic yang ramah lingkungan bagi tanaman hortikultura yang diusahakan, sehingga terjadi <br>sistem integarsi antara ternak dan tanaman. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, demostrasi dan <br>demplot. Hasil dari kegiatan ini adalah pelaksanaan PIM berjalan lancer, anggota kelompok sebagai peserta <br>sangat tertarik dan antusias, hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan dan solusi yang diberikan dalam <br>permasalahan anggota kelompok terutama pemanfaatan pupuk organic cair yang kaya akan unsur N,P dan K. <br>Anggota kelompok tani Tate’Un Monit termotivasi akan memanfaatkan limbah urin sapi sebagai biourin yang <br>mana sebelumnya urin sapi dibiarkan terbuang begitu saja sehingga menimbulkan bau yang dapat mencemari <br>lingkungan. Peserta mendapatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan serta prinsip-prinsip yang harus <br>diperhatikan dalam proses pembuatan biourin dari limbah urin sapi. Produksi Biourin yang dibuat sebanyak <br>100 liter, Pendampingan dilakukan sampai panen biourin, selanjutnya diberikan juga cara penggunaan biourin <br>atau aplikasinya di lapangan pada tanaman bawang yang sedang diusahakan oleh anggota kelompok tersebut.</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/228PENERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA OLAHAN PANGAN UNTUK PENINGKATAN MUTU OLAHAN PANGAN LOKAL DI KELURAHAN NAIONI KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG2024-02-14T16:17:13+08:00Marthen Y. Saubaki, Senni J. Bunga, Julianus Dising, Eny Idayati, Zulianatul Hidayah, Aggrippina A. Belemarthensaubaki21@gmail.com<p>Kegiatan Penerapan Iptek Masyarakat (PIM) di Kelompok Wanita Tani Nekmese di Kelurahan Naioni bertujuan <br>untuk memberdayakan kaum wanita pada kelompok tani yang terdiri dari ibu rumah tangga dan remaja putri<br>untuk memanfaatkan potensi pangan lokal yaitu pisang, kelapa, jagung, ubi kayu dan daun kelor, untuk diolah <br>menjadi produk olahan yang bernilai gizi, daya simpan lama dan mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi. <br>Dengan demikian akan meningkatkan pendapatan keluarga sehingga dapat membangun ekonomi masyarakat.<br>Target utama pendampingan terhadap kelompok wanita tani dan remaja putri adalah agar kelompok dapat <br>mandiri memproduksi produk olahan berbasis pisang, kelapa, daun kelor, ubi kayu dan jagung menjadi produk<br>dengan masa simpan yang dapat dikendalikan sehingga selain meningkatkan nilai gizi produk dan juga nilai <br>ekonomi dengan dipasarkan di sekitar tempat tinggal kelompok mitra agar pekerjaan rumah tangga sehari-hari <br>masih dapat dilaksanakan. Selain kegiatan olahan produk lokal, juga dilaksanakan penyuluhan tentang<br>pentingnya keamanan pangan selama proses produksi. Mitra juga dibekali tentang pengetahuan tentang<br>kemasan dan desain label untuk produk yang akan diproduksi. Hasil kegiatan PIM Prodi TRP di KWT Nekmese <br>yaitu ibu rumah tangga dan remaja putri yang telah dilatih pengolahan pangan lokal telah memnfaatkan pangan <br>lokal dan mampu melakukan praktik mandiri serta memproduksi olahan pangan lokal seperti pembuatan <br>minyak kelapa murni (VCO), marning jagung, keripik singkong balado, keripik pisang mustofa dan olahan<br>kelor. Hasil produksi pangan lokal tersebut sudah dipasarkan dan ada peningkatan nilai ekonomi dari bahan <br>pangan lokal yang ada di masyarakat khususnya di KWT Nekmese.</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/229PERENCANAAN BERBASIS KOMUNITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI HILIRISASI BUDIDAYA IKAN LELE PADA KELOMPOK NAITBEIJ 2024-02-14T16:20:02+08:00Ida Ayu Lochana Dewi, Sri Imelda Edo, Naharudin Sri, dan Susanti M.Y. Saluidaayulochanadewi.writtes@gmail.com<p>Pendampingan kelompok pengembangan budidaya dan pemasaran lele Kelompok Tani Naitbeij dilakukan <br>bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kelompok dalam malakukan budidaya pembesaran ikan lele <br>menggunakan teknologi bioflog, dan meningkatkan manajemen pemasaran produk. Usaha budidaya pembesaran <br>ini merupakan hal yang baru dan memiliki peluang untuk dikembangkan, mengingat lele merupakan ikan yang <br>sangat mudah dibudidayakan dengan ketersediaan air minimal. Guna meningkatkan keberhasilan usaha ini, <br>teknologi penambahan booster diterapkan, dan sebagai teknlogi baru dalam pembesaran lele, hilirisasi ini, <br>selain memberikan pengetahuan baru, tetapi juga meningkatkan ketrampilan kelompok dalam membesarkan <br>ikan lele dengan sistem ini. Kelompok berharap, kegiatan pendampingan berlanjut dengan kegiatan pembenihan <br>ikan lele, sedemikian sehingga kelompok mampu memproduksi benih yang siap dipasarkan di pasaran. <br>Pendampingan Program Studi Agribisnis Perikanan, Jurusan Perikanan dan Kelautan, Politani Kupang <br>dilaksanakan di Kelompok Naitbeij yang berlokasi di Desa Fatukoa, Kecamatan Naioni, Kota Kupang, Provinsi <br>NTT. Persiapan kelompok dan pelaksanaan pendampingan dilaksanakan pada Juni-November 2023. Teknik <br>pendampingan yang dilakukan adalah merancang kegiatan bersama dengan kelompok, yang dihasilkan dari <br>kegiatan kelompok diskusi terarah (perencanaan berbasis komunitas). Hal ini sangat penting mengingat <br>ketertarikan kelompok, dan keinginan bekerjasama, serta menemukenali ketidak pastian bersama, menjadi <br>persyaratan utama dalam menjamin dinamika kelompok. Dinamika kelompok yang kondusif dan terarah, <br>selanjutnya memberikan jaminan terhadap pelaksanaan program budidaya ikan lele sebagaimana yang <br>diinginkan oleh kelompok. Berdasarkan pengamatan dilapangan, keseluruhan anggota kelompok terlibat dalam <br>persiapan kolam, dan pemeliharaan ikan, serta pemasaran produk berupa ikan siap konsumsi. Tantangan dalam <br>kegiatan pendampingan ini adalah ketersediaan benih lele yang relatif terbatas pada saat pelaksanaan kegiatan, <br>namun dapat diatasi dengan memeliharan benih lele yang ada di hatchery Politani Kupang, sebelum ditebarkan <br>ke kolam pemeliharaan. Mengacu pada tantangan ini, maka kelompok menginginkan diberikan pendampingan <br>berkaitan dengan pemijahan ikan lele. Keinginan kelompok ini, menjadi catatan bagi Program Studi Agribisnis <br>Perikanan untuk memberikan pendampingan lanjutan dari Dana DIPA Politani untuk kegiatan pengabdian <br>kepada masyarakat Program Studi Agribisnis Perikanan, Tahun 2024.</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/230PIM KESEHATAN TERNAK PADA KELOMPOK TANI TETUS DAN O.OF NUNU DI KELURAHAN NAEONI KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG2024-02-14T16:21:58+08:00I Gusti Komang Oka Wirawan, Hermilinda Parera, Damai Kusumaningrumoka_sayun@yahoo.com<p>Pusat Inovasi Masyarakat (PIM) berlokasi di Kelurahan Naioni Kecamtan Alak Kota Kupang, kelompok tani <br>ternak sebagai mitra dalam pengabdian ini adalah Kelompok Tetus (Ketua; Soleman Obet Tano) dan Kelompok <br>O.Of Nunu (Ketua; Yohanis Laidat). Jarak lokasi pengabdian dengan kampus Politani ± 23 Km dengan waktu <br>tempuh sekitar 1.5 jam, mata pencaharian kedua kelompok ini sebagian besar bergerak dalam bidang pertanian <br>dan peternakan. Metode: 1). Melakukan penyuluhan dan berdiskusi mengenai gejala klinis yang sering <br>ditunjukkan oleh ternaknya, gangguan reproduksi, dan sistem pelaporan ke PUSKESWAN jika ternaknya <br>menunjukkan gejala klinis sakit., 2). Wawancara: untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam <br>pemeliharaan ternak dan melakukan pemeriksaan ternaknya., 3). Observasi lapangan: mengobservasi gejala <br>klinis dan menginformasikan penyakit yang menginfeksi ternaknya serta memberikan solusinya., 4). Melakukan <br>Tindakan preventif dan kuratif yang dilakukan di kandang maupun di lapangan (padang penggembalaan). Hasil: <br>vaksin SE pada sapi dikedua kelompok = 24 ekor, vitamin = 29 ekor, pemberian vitamin pada kambing = 20 <br>ekor dan babi = 47 ekor serta anjing = 2 ekor. Dihasilkan vaksinator kelompok Tetus 60% dan kelompok O.Of <br>Nunu 30%. Kegiatan ini dimuat di Pos Kupang (16/08/2023) dan video kegiatan. Kendala dihadapi: vaksinasi <br>SE tidak bisa dilakukan 100% karena sekitar 10% ternak sapinya terlepas (tali putus) sehingga petugas medis <br>kesulitan dalam melakukan Tindakan, 10% ternak sapi bunting muda. Kesimpulan: melakukan kegitan <br>penyuluhan dan berdiskusi tentang kesehatan ternak, terbentuk kader-kader vaksinator pada kedua kelompok <br>binaan, melakukan kegiatan; vaksinasi, pemberian vitamin.</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/231PENERAPAN TEKNOLOGI PANGAN UNTUK PENINGKATAN MUTU OLAHAN PANGAN LOKAL DI KELOMPOK WANITA TANI (KWT) INGAT AKU KELURAHAN NAIONI KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG2024-02-14T16:25:17+08:00Ludia Simuruk Gasong, John Tibo Kana Tiri, Rikka W Sirludiagasong80@gmail.com<p>Penerapan Iptek Masyarakat (PIM) pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Ingat Aku di Kelurahan Naioni <br>Kecamatan Alak bertujuan menerapkan teknologi pengolahan pangan sesuai dengan kebutuhan kelompok mitra <br>untuk meningkatkan nilai jual komoditi pangan yang dihasilkan dari lahan pertanian mereka seperti pisang, <br>singkong, labu kuning dan kelapa. Komoditi tersebut diolah menjadi produk pangan yang bernilai gizi, berdaya <br>simpan lama dan bernilai ekonomi tinggi agar dapat meningkatkan pendapatan keluarga, guna membangun<br>ekonomi masyarakat yang kebih baik. Selain kegiatan olahan pangan lokal, dilakukan pula penyuluhan tentang<br>pentingnya pengaplikasian keamanan pangan selama proses produksi dan pengetahuan tentang kemasan serta <br>desain label untuk produk yang diproduksi. Melalui kegiatan PIM ini diharapkan munculnya wirausaha pangan <br>lokal yang dapat menjadi mentor bagi masyarakat setempat guna mendukung ketahanan pangan dan <br>meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga di kelurahan Naioni. Pelaksanaan PIM pada KWT Ingat Aku <br>berdampak positif pada kelompok mitra karena setelah kegiatan, mereka telah mampu membuat aneka olahan <br>pangan lokal seperti kripik singkong balado, stik pisang mustofa, marning jagung, tortila labu kuning dan VCO. <br>Produk olahan mereka telah dipasarkan di kios-kios dan kantin sekolah di lingkungan sekitar mereka, bahkan <br>VCO produk kelompok mitra ada yang sudah dipasarkan ke Papua dan Kalimantan walau pemasaran masih <br>terbatas pada kerabat dan keluarga. Dengan demikian kegiatan ini mampu memberikan penghasilan tambahan <br>untuk peningkatan ekonomi keluarga.</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/232PENERAPAN IPTEK KEPADA MASYARAKAT KELOMPOK TANI TUNAS KARANG2024-02-14T16:27:34+08:00Tri Luchi Proklamita, Nova D. Lussy, Bonik K. Amalo, Ali Hasan, Yosefina Lewar, Suryawati, Eko H.A. Juwaningsih, Henny M.C. Sine, Lena Walunguru, Zainal Arifin, Laurensius Lehar, I Komang Sudarma, Micha S. Ratu Rihi, Susniwan, Viona Nainggolanproklamita@gmail.com<p>Optimalisasi lahan Kelompok Tani Tunas Karang Kelurahan Naioni Kecamatan Alak Kota Kupang berpotensi lebih <br>produktif, namun kelompok mempunyai permasalahan yaitu: 1) Benih yang dibeli dari toko memiliki tingkat <br>perkecambaha rendah, pertumbuhan benih tidak seragam dan banyak benih tidak tumbuh; 2) Kondisi lahan yang <br>berbatu dan berlereng menjadi faktor penghambat budidaya tanaman di lahan 3) Tidak mengetahui cara pengolahan <br>bahan organik untuk pembuatan pupuk organik (Bokashi dan POC) serta pestisida nabati dan aplikasinya; 4) Petani <br>kurang memahami teknik budidaya tanaman secara baik dan benar; 5) Kurangnya ketersediaan air untuk proses <br>budidaya sayuran pada musim kemarau, 6) Tingkat ketergantungan petani terhadap pestisida kimia untuk <br>mengendalikan hama thrips, kutu putih dan kutu loncat tanpa memperhitungkan efek negatif terhadap lingkungan dan <br>produk yang dihasilkan 7) Dalam budidaya tanaman tidak melakukan analisis usaha tani. Bertolak dari permasalahan <br>dimaksud, maka kegiatan PIM ini bertujuan: 1) meningkatkan pengetahuan mitra tentang intensifikasi dan <br>pemanfaatan lahan kurang produktif menjadi lahan lebih produktif 2) meningkatkan pengetahuan mitra melalui teknik <br>budidaya sayuran hemat air menggunakan sistem irigasi tetes 3) menghasilkan sayuran organik dan melakukan <br>analisis usaha tani sederhana. Metode yang digunakan ceramah/diskusi, demonstrasi, praktek, rancang bangun, <br>demplot dan pendampingan. Hasil kegiatan yaitu meningkatnya pengetahuan mitra mengenai teknologi budidaya <br>sayuran organik hemat air menggunakan sistem irigasi tetes pada lahan berbatu dan berlereng</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/233SUATU STRATEGY PENGEMBANGAN MODEL BISNIS USAHA PERTANIAN BERBASIS KEMITRAAN DARI SEKOLAH VOKASI2024-02-14T16:29:33+08:00Melinda R.S. Moata, Marsema Kakamone, Asrulrosita.moata@gmail.com<p>Pendidikan vokasi memegang peranan penting dalam kemajuan pembangunan di Indonesia karena <br>menghasilkan tenaga kerja trampil. Pengembangan soft skill kewirausahaan menjadi prioritas dan setiap <br>lembaga pendidikan diharapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dimana harus memiliki <br>Teaching Factory (TEFA) yang berbasis kemitraan. Tantangan menurunnya minat generasi “Millenial” dan “Z” <br>akan bidang pertanian mempengaruhi pendidikan dan usaha bidang pertanian ini. Oleh karena itu telah <br>dilakukan kajian berbagai potensi model bisnis pengembangan TEFA yang dapat diterapkan oleh sekolah dan <br>siswa vokasi. Metode yang digunakan adalah Focus Group discussion-FGD pada 3 SMK yaitu SMK Tambolaka <br>Sumba Barat Daya Nusa Tenggara Timur, SMK PPN Mataram-NTB, dan SMK Mapoyu Sulawesi Utara, dan KII <br>(Key Informant Interview) pada mitra kunci. Hasil FGD dan interview didapatkan ada tiga model bisnis yang <br>dapat dikembangkan sekolah yaitu: Model kolaborasi berbasis sekolah & keluarga (Model Bisnis School-Family <br>Based Collaboration) dimana siswa belajar usahatani di sekolah dan mengembangkan usahanya di keluarga; <br>model kolaborasi berbasis masyarakat (Model Bisnis Community Based Collaboration) dimana siswa terjun <br>langsung berusaha di lapangan dengan masyarakat; dan model kolaborasi berbasis mitra (Model Bisnis <br>Industry Based Collaboration) dimana mitra menggandeng beberapa stakeholders lain untuk mendukung bisnis <br>siswa. Ketiga model ini dapat diterapkan secara terpisah atau kombinasi sesuai dengan kondisi sekolah atau <br>wilayah masing-masing. Kombinasi ketiga model ini menggunakan pentahelix collaboration yang dilakukan <br>secara berjenjang untuk menghasilkan lulusan yang terserap didunia kerja dengan memiliki usaha mandiri.</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/234PELATIHAN PEMBUATAN MINUMAN BERALKOHOL DARI EKSTRAK BUAH SEMU JAMBU METE DI DESA DELAKI, PANTAR TENGAH, KABUPATEN ALOR2024-02-14T16:31:41+08:00Faryda Veronica Lamma Koly, Zakarias Adrianto Mautuka, Martasiana Karbeka, Loth Botahala, Swanti Sari Dopongfaryda.veronica.l.k@gmail.com<p>Kecamatan Pantar Tengah merupakan daerah penghasil mete terbesar di Kabupaten Alor. Berdasarkan data <br>Badan Pusat Statistik Kabupaten Alor, luas areal tanaman mete Pantar Tengah pada tahun 2018 yaitu 2.005 Ha, <br>dan total jumlah produksi pada tahun 2017 yaitu 1.282 ton. Selama ini, masyarakat memanen buah mete <br>gelondong untuk dijual, sedangkan buah semu hanya dibiarkan terbuang di kebun, atau dijadikan makanan <br>untuk ternak. Buah semu jambu mete memiliki komposisi yang potensial untuk dimanfaatkan lebih lanjut. Buah <br>semu jambu mete memiliki sejumlah kandungan gula yang apabila difermentasi akan menghasilkan minuman <br>beralkohol. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu melatih pemuda/i di Desa Delaki untuk <br>memanfaatkan buah semu jambu mete menjadi minuman beralkohol. Minuman ini dapat dimanfaatkan oleh <br>masyarakat sebagai wine alternatif dalam acara perjamuan kudus di gereja. Kegiatan pelatihan dilakukan <br>dengan beberapa tahapan yaitu tanya jawab terkait pemanfaatan buah mete, sosialisasi tentang nilai gizi buah <br>semu jambu mete dan potensinya menjadi minuman beralkohol, penyampaian prosedur pembuatan wine mete, <br>dan eksperimen. Diakhir kegiatan, peserta dibekali juga dengan penjelasan umum terkait analisis keuntungan <br>usaha produksi wine mete. Sangat berharap bahwa pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh dapat <br>berlanjut untuk memanfaatkan buah semu jambu mete menjadi produk bernilai ekonomi di desa.</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/235PELATIHAN PEMBUATAN ECO ENZYME BERBASIS LIMBAH PERTANIAN DI DESA FATUTASU, KECAMATAN MIOMAFFO BARAT, KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA2024-02-14T16:33:39+08:00Umbu Joka, Fransiskus Yulius Dhewa Kadju, Yohanes P.V Mambur, Melkisedik Bukifanumbujoka@unimor.ac.id<p>Desa Fatutasu yang terletak di Kecamatan Miomaffo Barat menyimpan potensi sumber daya yang dapat <br>dimanfaatkan untuk pembuatan eco enzyme berbasis limbah pertanian ataupun limbah dapur berupa sisa sayursayuran . Pemanfaatan limbah rumah tangga dan usahatani dapat membantu mencukupi kebutuhan petanipeternak terkait pupuk cair. Pemanfaatan sumber-sumber bahan baku lokal spesifik lokasi yang dapat <br>difermentasikan sebagai filter udara, herbisida, pestisida, filter air, dan pupuk alami untuk tanaman. Tujuan dari <br>pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan dan informasi kepada mitra dan masyarakat tentang <br>pemanfaatan limbah dapur dan limbah pertanian untuk diolah menjadi lebih bermanfaat dan mengurangi <br>dampak negatif dengan dijadikan eco enzyme. Metode yang digunakan adalah transfer knowledge yang disajikan <br>dalam kegiatan penyuluhan dan demo plotting. Program pengabdian kepada masyarakat ini direncanakan akan <br>dilaksanakan dalam waktu empat bulan (terdiri dari empat tahap, yaitu tahap persiapan, transfer knowledge <br>melalui kegiatan penyuluhan, demo plotting, dan pendampingan). Dari hasil pengamatan, anggota Kelompok <br>Tani UNUM yang menjadi sasaran kegiatan pengabdian sangat antusias dalam proses demo serta diskusi.</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/236PENGUATAN KELOMPOK TANI DAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK UNGGULAN KELOMPOK TANI MAJU BERSAMA DI KELURAHAN NAIONI KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG2024-02-14T16:35:30+08:00Haryati M. Sengadji, Krisna Setiawan, Dina V. Sinlae, Gregorius G. Batafor, M. Basri, Siviardus Marjaya, Chris N. Namah, Melgiana S. Medah, Ferdy A. I. Fallo, Johny A Koylal, Eny Idayatiharyati_ms13@yahoo.com<p>Kelompok Tani Maju Bersama adalah salah satu kelopok tani yang terdapat di Kelurahan Naioni Kecamatan <br>Alak Kota Kupang. Salah satu bidang usaha yang dilakukan selain peternakan adalah budidaya tanaman <br>hortikultura (tomat). Tomat merupakan komoditas yang selalu diusahakan oleh hampir semua petani di <br>Kelurahan Naioni, sekalipun harga tomat mengalami penurunan. Sifat produk tomat yang mudah rusak <br>menyebabkan petani tidak punya pilihan lain selain tetap menjual tomat segar meskipun dengan harga yang <br>relative murah. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki petani untuk mengolah buah tomat <br>segar menjadi pangan olahan yang memiliki nilai jual tinggi menjadi permasalahan khusus mitra. Pada <br>kegiatan Penerapan Iptek Masyarakat (PIM) Program Studi Pengelolaan Agribisnis dilakukan pelatihan <br>pembuatan buah tomat segar menjadi manisan TORAKUR (Tomat Rasa Kurma). Selain memiliki tampilan serta <br>cita rasanya yang manis layaknya buah kurma, torakur memiliki masa simpan yang relative lebih lama. <br>Manisan torakur yang dihasilkan selanjutnya dikemas dan diberi label sehingga memberikan tampilan yang <br>lebih baik terhadap produk. Mitra juga diberikan pelatihan tentang cara penentuan harga jual torakur yang <br>sesuai sehingga dapat memberikan keuntungan yang lebih baik. Terhadap mitra juga diberi pelatihan dan <br>pendampingan tentang mekanisme pengurusan perijinan Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) secara online, <br>sehingga hasil produksi torakur dapat dipasarkan dan mendapat kepercayaan tersendiri dari pasar (konsumen) <br>nya, serta pelatihan dan pendampingan terkait pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi usaha serta <br>penjualan produk yang dihasilkan. Produk manisan torakur dinilai memiliki peluang pasar yang cukup baik di <br>Kota Kupang karena selain belum adanya produsen, produk ini juga belum begitu familiar bagi masyarakat <br>Kota Kupang.</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/237PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN BUDIDAYA IKAN LELE KOLAM TERPAL DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMAN) 10 KUPANG2024-02-14T16:40:10+08:00Klaudia Nia Seran, Aisyah Lukmini, Ihsan Sanggar Rahman, Mikson Metraim Daniel Nalleniaseran92@gmail.com<p>Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah jenjang pendidikan menengah yang dirancang untuk menyiapkan peserta <br>didik melanjutkan ke pendidikan tinggi. Namun pada kenyataannya tidak semua lulusan SMA melanjutkan ke <br>pendidikan tinggi. Salah satunya adalah SMA Negeri 10 Kupang. Dari hasil wawancara diketahui bahwa <br>sebagian besar lulusannya tidak melanjutkan ke perguruan tinggi karena masalah ekonomi. Dengan kondisi ini, <br>pendidikan kewirausahaan menjadi sangat penting untuk dipelajari. Salah satu cara untuk memperkenalkan <br>semangat berwirausaha adalah dengan memperkenalkan bidang budidaya perikanan, khususnya teknik <br>budidaya ikan lele. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan, <br>pemahaman, dan keterampilan siswa/i SMA Negeri 10 Kupang dalam melakukan teknik budidaya ikan lele di <br>kolam terpal. Kegiatan berlangsung pada bulan Juli‒September 2023, di SMAN 10 Kupang, Kelurahan <br>Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tahapan kegiatan meliputi: 1) <br>Survei lokasi; 2) Tahap persiapan (koordinasi, penentuan titik lokasi, dan persiapan alat serta bahan); 3)<br>Pelatihan (pembuatan alas kolam, perakitan dan pemasangan kolam, dan kegiatan penebaran benih); 4) <br>Penyuluhan (pemberian materi teknik budidaya ikan lele dengan metode ceramah dan diskusi; serta 5) <br>Pendampingan. Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah terlaksananya program pengabdian masyarakat dengan <br>pendampingan dan pelatihan teknik budidaya ikan lele bagi siswa/i SMAN 10 Kupang. Para siswa kini memiliki <br>pemahaman yang mendalam tentang teknik budidaya ikan lele, mulai dari persiapan media budidaya, <br>penebaran benih, pengelolaan pakan, hingga pemeliharaan kualitas air, sehingga ikan dapat tumbuh dengan <br>optimal hingga tahap pemanenan.</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/239DESAIN MODEL PEMANFAATAN LAHAN UNTUK OPTIMASI PRODUK PERTANIAN DI KELOMPOK TANI TLOIM TAFENA NAIONI KOTA KUPANG2024-02-14T16:43:19+08:00Alfred Umbu Kuala Ngaji, Aidamel A.G.M. Takalapeta, Noldin M. Abolla, Jemseng C. Abineno, Antonius Jehemat, Nimrot E. M. Neonufa, Maria S. Medho, Melinda R. S. Moata, Yason E. Benu, Paul Pasau, Magfira Syarifuddin,alfredumbukualangaji@gmail.comBasry Yadi Tang, Stefanus Kuang, Welyanto Boboy, Yosephus F, da Lopezalfredumbukualangaji@gmail.com<p>Salah satu masalah penting pada usahatani lahan kering adalah kondisi lahan yang tidak didukung oleh kondisi <br>lingkungan. Iklim kering berdampak pada beberapa hal yang terkait erat dengan optimalisasi produksi pertanian. <br>Karena hal tersebut maka perlu penataan pemanfaatan lahan secara tepat agar tercapainya optimasi produk <br>pertanian secara optimal. Penataan pemanfaatan lahan untuk produksi hasil tanaman hortikultura, konservasi tanah, <br>penghematan air serta pemanfaatan bahan alami untuk menghasilkan pupuk organic cair, diimplementasi secara <br>terintegrasi. Kegiatan dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu survey dan desain pemanfaatan lahan, instalasi <br>model irigasi tetes dan sprinkler, serta demosntrasi pembuatan pupuk organic cair. Kegiatan ini diharapkan dapat <br>diadopsi oleh kelompok tani sasaran sehingga dapat bermanfaat secara luas bagi anggota kelompok Tloim Tafena <br>bahkan seluruh masyarakat sekitarnya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi dan edukasi kepada <br>anggota kelompok tani Tloim Tafena tentang model pemanfaatan lahan untuk optimasi produk pertanian secara efektif. <br>Secara umum kegiatan dilaksanakan dengan cara presentasi materi (penyuluhan) dan demonstrasi plot. Hasil <br>pengabdian adalah penataan pemanfaatan lahan, contoh instalasi model pengairan dengan irigasi tetes dan sprinkler, <br>serta produk pupuk organic cair. Model ini perlu dikembangkan di wilayah-wilayah lain yang sesuai untuk <br>meningkatkan kesejahteraan Masyarakat secara menyeluruh.</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/240HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN PERILAKU INDIVIDU DALAM KEGIATAN PERENCANAAN PARTISIPATIF KEGIATAN PENERAPAN IPTEK MASYARAKAT PROGAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN UNTUK OPTIMALISASI PENGELOLAAN SUMBERDAYA LAHAN DI KOTA KUPANG2024-02-14T16:46:37+08:00Aah ahmad almulqu, Dina tiara kusumawardhani, Yakub Benuahmadalmulqu@yahoo.com<p>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada dasarnya diberikan untuk mengatasi permasalahan yang <br>dihadapi oleh masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan untuk menyampaikan suatu inovasi baru <br>sehingga dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Salah satu <br>aspek penting dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu perencanaan. Dalam perencanaan, penting <br>dilakukan karakterisasi individu partisipan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan metode penyuluhan yang <br>tepat. Pengambilan data dilakukan secara sensus. Kajian ini ditujukan untuk mengidentifikasi hubungan <br>karakteristik dengan perilaku individu kelompok tani Munit Feu di Kelurahan Fatukoa Kota Kupang Provinsi <br>Nusa Tenggara Timur dalam kegiatan perencanaan partisipatif Penerapan Iptek Masyarakat (PIM) Program <br>Studi Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Negeri Kupang mengenai model optimalisasi pengelolaan lahan <br>di wilayah perkotaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak berkorelasi dengan perilakuperilaku, melainkan tingkat pendidikan dan pendapata</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/241PENERAPAN PERTANIAN TERPADU BERBASIS TANAMAN SAYURAN PADA KELOMPOK TANI NAIONI I KELURAHAN NAIONI KOTA KUPANG2024-02-14T16:48:39+08:00Donatus Kantur, Cokorda B.D.P Mahardika, Renfred Luik, Rupa Mateus, Maria K.Sali, Endeyani Muhammad, Masria, Wely Pello, Herlyn Junina, Musa Banunaek dan Marchy Pallodonkantur@gmail.com<p>Usahatani utama yang dilakukan petani pada Kelompok Tani Naioni I adalah budidaya sayuran dan <br>beternak sapi. Kedua sistem usahatani ini dilakukan secara parsial,belum ada upaya untuk mengitegrasikan <br>antara keduanya. Di sisi lain petani sangat tergantung dengan penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia <br>dalam budidaya sayuran dan sering kekurangan pakan ternak sapi pada musim kemarau. Tujuan dari kegiatan <br>PIM ini adalah mendesiminasikan paket teknologi pertanian terpadu tanaman sayuran dan ternak. Kegiatan yang <br>telah dilakukan adalah penyuluhan tentang sistem pertanian terpadu,demplot budidaya sayuran tomat dan cabe, <br>pembuatan kandang semi permanen, pengolahan limbah ternak sapi menjadi pupuk organik dan aplikasinya pada <br>tanaman, pembuatan pestisida nabati, pembuatan wafer sapi, dan penataan admistrasi kelompok tani. Hasil <br>pelaksanaan PIM ini menunjukkan bahwa petani memberikan respon yang positif melalui partisipasinya secara <br>aktif terhadap seluruh kegiatan yang diprogramkan. Desiminasi teknologi dapat berjalan dengan baik dimana <br>petani mampu membuat pupuk organik dan pestisida nabati,mampu membudiayakan tanaman sayur tomat dan <br>cabe,dan mampu membuat pakan sapi alternatif. Yang lebih penting lagi petani menyadari bahwa sistem budidaya <br>tanaman dan beternak sapi yang selama ini dilakukan ternyata saling terkait(terpadu) melalui pemanfaatan <br>limbah dari dua komponen tersebut, sehingga tidak tergantung lagi pada input kimia dalam budidaya sayuran <br>dan kekurangan pakan pada musim kemarau dapat diatasi.</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/242APLIKASI AGROSILVOPASTURAL DALAM KONSERVASI LAHAN KRITIS DI KELOMPOK TANI NISA NAIKEBA KELURAHAN FATUKOA, KECAMATAN MAULAFA, KOTA KUPANG2024-02-14T16:50:11+08:00Blasius Paga, Rynaldo Davinsy, Emi Renoat, Adrin, Aah A.Almulqu, Dina T. Kusmawardhani, Fabianus Ranta, Flora I. Kleruk, Fransiskus X.Dako, Ika Kristinawanti, Jeriels Matatula , Laurentius D.W.Wardhana, Luisa M.Manek, Mahardika P. Purba,rynaldo024@gmail.comMelkianus Pabas, Meilyn R.Pathibang, Ni K.A.D.Aryani, Ramses V. Elim, Yakub Benu, Yudhistira A.N.R. Ora, Yofris Puayrynaldo024@gmail.com<p>Wilayah Fatukoa mmemiliki lahan kritis yang luas yang terletak di daerah tepi kota Kupang yang <br>langsung berbatasan dengan kawasan hutan negara yang memiliki potensi tenurial yang tinggi, dan<br>menjadi daerah sumber tangkapan air yang bermafaat untuk mendukung pertanian hortikultura dan <br>pangan seperti tanaman padi gogo, dan jangung di saat musim huan. Solusi yang ditawarkan berupa <br>aplikasi agrosilvopastural untuk rehabilitasi lahan dengan membuat demplot agrosilvopastural dan <br>pembuatan pupuk bokasi untuk mendukung kegiatan pertanian yang akan dikelola masyarakat<br>setempat.Tujuan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masayarakat dalam upaya rehabilitasi <br>lahan kritis untuk membentuk tutupan lahan dengan vegetasi yang rapat menjaga ekosistem yang ada <br>agar mendukung kegiata pertanian, kehutanan dan peternakan yang dapat dimanfaatkan secara<br>optimal dan berkelanjutan. Metode pendekatan sistem pola tanam agrisilvoastural menjadi solusi <br>yang baik untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang yang saling menguntungkan diantara komoditas<br>tanaman yang dibudidayakan dari berbagai jenis tanaman pertanian, kehutanan dan tanaman pakan<br>ternak yang disebut agrisilvopastural. Sistem ini dapat menjawab ketidakpastian berusaha tani <br>masyarrakat karena keterbatasan sumber daya alam di hamparan lahan kritis yang menyebabkan <br>kegiatan budidaya pertanian berada dalam kondisi produktivitasnya pun semakin rendah. Aplikasi <br>agrosilvopastural oleh masyarakat mampu membentuk kestabilan ekologi, ekonomi, dan kesuburan <br>tanah, serta membangun system tata hidrologi secara berkelanjutan.</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/243PENGEMBANGAN KEGIATAN EKOWISATA MANGROVE DI OESAPA BARAT MELALUI DIGITAL MARKETING PRODUK OTAK-OTAK2024-02-14T18:27:21+08:00Lebrina Ivantry Boikh, Asriati Djonu, Novi Theresia Kiak, Januaria Orsela Bria, Rico Tenis, Yohana Widya Putri Lahal, Audra Dyfa Tharriesitha Putry Sigit, Priastuti Adanglalebrina@staf.undana.ac.id<p>Kawasan Mangrove Oesapa Barat sangat potensial bagi pengembangan ekowisata karena kondisi mangrove <br>yang sangat unik serta model wilayah yang dapat dikembangkan untuk wisata kuliner makanan, dan digital <br>marketing demi menarik parawisatawan untuk meningkatkan perekonomian. Pengembangan Kegiatan Ekowisata <br>Mangrove Di Oesapa Barat Melalui Digital Marketing Produk Otak-Otak bertujuan untuk pemberdayaan <br>masyarakat dalam meningkatkan pendapatan daerah, pengelolaan pangan lokal ikan, dan meningkatkan <br>kesejahteraan masyarakat Oesapa Barat. Metode yang digunakan terdiri dari persiapan, pelaksanaan<br>(pendampingan dan pelatihan) serta monitoring dan Evaluasi. Pendampingan pada mitra dilakukan secara<br>partisipatif dalam pengelolaan bisnis UMKM sedangkan pelatihan pada mitra terdiri dari diversifikasi produk <br>(olahan otak-otak ikan) untuk wisata kuliner dan digitalisasi marketing. Monitoring dan evaluasi dilakukan kepada <br>mitra setelah pelaksaan pelatihan. Hasil evaluasi dilakukan untuk menyelesaikan kendala dilapangan dan <br>menghasilkan kegiatan sesuai rencana target luaran. Hasil yang di capai adalah terbentuknya 3 (tiga) kelompok <br>usaha wisata kuline yang memiliki akun media sosial sebagai media marketing otak-otak ikan</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 http://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnb/article/view/244FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK KEMANDIRIAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PENGOLAHAN KULIT MANGGIS2024-02-14T18:30:10+08:00Tita Kartika Dewi, Lusiana, Hamdan Drian Adiwijayatitakartikadewi@unsub.ac.id<p>Kemandirian kesehatan masyarakat merupakan hal yang perlu diwujudkan, oleh karena itu berbagai langkah <br>dilakukan untuk mendukung tujuan tersebut. Manggis (Garcinia mangostana Linn.) merupakan tanaman tropis <br>asli Indonesia. Khasiat buah ini sangat banyak untuk kesehatan, terutama pada bagian kulitnya mengandung zat <br>tertentu diantaranya “xanton”, yang berkhasiat sebagai antioksidan sebagai penangkal radikal bebas. Desa <br>Ponggang merupakan daerah penghasil buah manggis terbesar di kabupaten Subang dimana pada setiap <br>panennya menyisakan buah manggis afkiran yang berpotensi menjadi limbah sehingga sangat dibutuhkan <br>informasi dan FGD terkait teknologi dalam pengolahan kulit buah manggis. Kegiatan FGD teknologi tepat guna <br>ini merupakan implemetasi dari raihan Hibah Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun <br>masyarakat) tahun 2023 yang didanai oleh DRTPM Kemdikbudristek dengan mengusung tema untuk <br>mendukung kemandirian Kesehatan melalui pemanfaatan kulit manggis. Kegiatan ini mendapat respon positif <br>dari masyarakat desa Ponggang terutama klota Mahkota Manggis dan Sadang Jaya (sebagai Mitra Sasaran). <br>Program Kosabangsa Universitas Subang (sebagai Tim Pelaksana) dan Universitas Islam Malang (sebagai Tim <br>Pendamping) ditujukan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan manggis afkiran dan limbah kulit <br>manggis menjadi minuman fungsional kaya antioksidan dengan menggunakan teknologi tepat guna, sehingga <br>dapat menghasilkan produk yang mempunyai nilai jual dan untuk mencapai kemandirian kesehatan serta dapat <br>meningkatkan pendapatan masyarakat. Alat mekanisasi yang digunakan terdiri dari alat penggiling, alat <br>pengering, dan mesin ekstraktor</p>2024-02-15T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024