PEMANFAATAN PEKARANGAN SEBAGAI DAPUR HIDUP UNTUK PEREMPUAN DOHAWU
Abstract
Program Komunitas Kupang Batanam dengan judul Mendorong Pertanian Berkelanjutan untuk Perempuan Sabu Raijua yang didanai oleh GEF SGP Fase VII mempunyai tujuan untuk terciptanya ketahanan pangan keluarga berbasis ramah lingkungan. Tantangan ekologis, sosial dan ekonomi dalam kegiatan ini adalah a) belum terlihat adanya ragam sayuran yang terdapat di pekarangan dan jumlah konsumsi sayuran dalam seminggu berkisar 1-3 kali, b) masih terbatasnya pengetahuan perempuan Dohawu di desa sasaran tentang pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik dan c) biaya pembelian sayuran masih dilakukan setiap hari (Rp. 10.000-20.000/hari) dan itu pasti karena keterbatasan sayuran. Target luaran utama adalah 1) terdapat 60 perempuan Dohawu yang dapat memanfaatkan pekarangan sebagai dapur hidup 2) minimal 95% perempuan Dohawu dapat membuat 40 L pupuk organik cair setiap 2 bulan 3) minimal 95% perempuan Dohawu dapat mengurangi pengeluaran membeli sayur. Pelaksanaan program dimulai tahun 2023-2025 meliputi sosialisasi, pemantapan kelompok, penyuluhan dan pelatihan, penerapan, pendampingan, monitoring-evaluasi dan exit strategi. Hasil yang diperoleh yaitu a) terdapat 60 perempuan Dohawu yang memanfaatkan pekarangan sebagai dapur hidup dengan luasan 1-2 are/orang di desa Eilogo, Matei dan Pedero, b) 100% perempuan Dohawu dapat membuat pupuk organik cair 40 L setiap dua bulan dan c) 100% perempuan Dohawu dapat menghemat uang belanja untuk membeli sayur sebesar Rp. 300.000 – 450.000,./bulan
Kata kunci: pertanian pekarangan, dapur hidup, berkelanjutan, perempuan Dohawu